Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

7 Jurus Andalan Revolusioner (?) Kanal Bola!

6 Oktober 2013   15:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:55 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13810439221317040674

[caption id="attachment_270580" align="aligncenter" width="510" caption="http://arenaku.com/tag/dedy-miing-gumilar/"][/caption]

Berikut peta umum perjalanan para Revolusioner PSSI (palsu) di Negri Goib Kanal Bola Kompasiana:

  • Gambaran nina bobok kalau revolusi PSSI khususnya dan sepakbola nasional umumnya sepertinya akan dapat dilakukan dengan gampang: Membentuk IPL dengan PTLPIS-nya sekaligus mengilegalkan ISL dengan PTLI-nya.
  • Terlalu kepedean-nya dengan "Halma Strategic" yang (seolah-olah) mengguncangkan jagad sepakbola nasional tahun 2012 kemaren dengan langkah-langkah strategi super cerdas super yahud super sulit super rumit yang bahkan mreka sendiri begitu susah buwat memahaminya.
  • Gagalnya mereka meyakinkan AFC dan FIFA, bahasa lainnya mafia bola Indonesia sukses menyebarkan virus ke badan tertinggi sepakbola Asia dan Dunia itu.
  • MOU yang menurut mereka didesign untuk mengarungkan dan membekap para pentolan lawannya terbukti justeru mengarungkan dan membekap mulut ndower mereka sendiri. Aksi "membekap mulut ndower sendiri" ini dikonstitusikan liwat KLB Borobudur.
  • Kekuciwaan dan kefrustrasian mereka bertambah lengkap dengan "diselesaikannya" IPL liga andalan mereka oleh para pentolan mafia bola negri ini.

Nah! Saking kuciwanya... saking frustrasinya... saking gatel-gatelnya... saking puyengnya... saking sutrisnya... temtu, saking cerdasnya dan saking mumpuninya kualitas otak mereka, belakangan ini dijalankanlah dengan seperempat keyakinan, strategi 7 Jurus Andalan Revolusioner Palsu Kanal Bola:

Jurus #1: Mempropagandaken kalo 'barisah anti Nurdin Halid" entu cuman terbatas kelompok mereka doang ajah, dengan kata laen mreka memvonis kalo siapa pun yang berbeda pemahaman beda pendapat dengan mereka ini adalah anggota kelompoknya mafia Nurdin Halid... Hahaha, kok dangkal banget...

Jurus #2: Mempropagandaken kejumawaan mereka sebagai "segerombolan ras" yang tertakdirkan sebagai "makhluk paling cerdas, makhluk berkualitas otak paling mumpuni" dan menyematkan label "makhluk bodoh, makhluk berkualitas otak lemot ato lesehan" bagi siapa pun yang berbeda paham ato pendapat dengan mereka. Hihihi, hebat dong! tong kosong nyaring bunyinya ...

Jurus #3: Mempropagandaken karangan dengan selalu dan selalu memaksaken untuk mengkait-kaitken sepakbola nasional dengan politik utamanya partai kuning... Huhuhu, memelas banget gak punya power tapi maksa...

Jurus #4: Mengangkasaken klaim kalo Indra Sjafri entu adalah pelatih berkualitas produk dari kepengurusan nyang baru ajah nyungsep itu loh.. Indra Sjafri lahir taon 1963 umur 50 taon... Hehehe, ngawur ni yeee.. trus kapan Bob Hippy, Limbong dkk "menggembleng" Indra Sjafri? ...

Jurus #5: Membiusken klaim kalo Timnas U19 entu adalah sebuah tim produk dari kepengurusan super hebat nyang berkuasa kurang dari 2 taon.. emang Evan Dimas, Maldini, Udin, Javier, Ravi dkk itu mbrojol sesaat setelah KLB Solo gituuuu... Hohoho, ngelamun nih! trus kapan nyusunya, lapan blajar jalannya, kapan skolah dasarnya, kapan dan dimana blajar balbalannya...

Jurus #6: Memaksaken untuk mensejajarken "bonek" dan "Persiboyo 1927" dengan perjuangan kemerdekaan era Bung Tomo... hik hik hik, capek deh!

Jurus #7: Menjadiken beberapa pemain bola terutama Evan Dimas, Andik Vermansyah dan Taufik sebagai obyek atau pelengkap "perjuangan" atau kata lainnya "onani berjamaah" mereka biyar tampak sekilas tampil seperti revolusioner pejuang sepakbola bersih dan bermartabat... heu heu heu, kecian deh.. padahal para pemain entu sekudunya subyek yang diperjuangken bukan sebaliknya...

Akhir kata...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun