Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepakbola Nasional dari Sudut Pandang Konstitusi

2 Maret 2016   02:39 Diperbarui: 2 Maret 2016   02:53 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lha... urusan sepakbola ada di mana? Logikanya, kalau sepakbola adalah termasuk kategori "hajat hidup seluruh rakyat Indonesia" pastilah sudah diatur dalam pasal khusus di konstitusi dan sopastinya sudah lahir Undang Undang Persepakbolaan Nasional. Faktanya, urusan sepakbola ada dalam naungan Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional.. satu dari sekian banyak jenis dan cabang olahraga yang hidup di negeri kaya raya penuh susu dan madu ini. Udah gitu, PSSI sebagai federasi sepakbola yang satu dan satu-satunya ternyata bernaung di bawah Undang Undang Organisasi Massa (Ormas), seperti halnya ormas-ormas lainnya entah itu FPI dan yang lainnya....

Dari peta tempat keberadaan urusan sepakbola dan organisasinya, maka sangat wajar kalau pertanyaan "benarkah sepakbola perlu kurikulum dari pemerintah/negara?" itu dilayangkan. Bukan bermaksud apa-apa, tapi sekedar mencoba memetakan dan memilah-milah saja, apakah langkah Menpora Imam Nahrawi yang "begitu teramat amat sangat memperhatikan PSSI" melalui SK Pembekuan dan "menyiapkan kurikulum" berupa "Blue Print dan Road Map Reformasi Tata Kelola Sepakbola Nasional" ini sudah pas atau belum? Bahkan saking beliau menganggap sepakbola menjadi begitu amat sangat penting sampai-sampai mematikan dahulu mata rantai keseimbangan ekosistem, ekologi dan ekonomi persepakbolaan nasional demi hajat hidup seluruh rakyat Indonesia? Perhatian Imam Nahrawi kepada persepakbolaan nasional ini sangat bisa disetarakan dengan perhatian pemerintah terhadap harga bahan bakar minyak, harga beras, harga sembako maupun kurikulum pendidikan nasional. Pembekuan PSSI sepertinya sama pentingnya dengan Pembubaran Petral... heu heu heu...

Sebagian besar rakyat Indonesia akan sengsara kalau harga BBM membubung tinggi... juga.. seluruh rakyat Indonesia akan sengsara kalau BBM tidak tersedia dengan mencukupi... Pun demikian, rakyat negeri ini akan sengsara kalau harga beras melangit dan akan lebih sengsara kalau gak ada stok beras... 

Sekali lagi pertanyaan refleksi: apakah sebagian besar rakyat Indonesia akan sengsara bila tidak ada permainan sepakbola? Apakah mayoritas rakyat Indonesia akan sengsara kalau di permainan sepakbola ada prakten pengaturan skor dan mafia bola? Sangat setuju praktek-praktek negatif dalam persepakbolaan nasional itu diupayakan untuk dikurangi.. tetapi sepertinya terlalu berlebihan kalau negara harus turun tangan langsung terhadap persoalan yang seharusnya bisa diselesaikan oleh masyarakat bola itu sendiri... 

Sementara itu, yuuuk kita tunggu langkah pemerintah yang akan menggandeng langsung FIFA untuk memaksa PSSI mereformasi dirinya sendiri...

 

Heu heu heu...

*) Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun