Mohon tunggu...
Justin SURYA ATMAJA
Justin SURYA ATMAJA Mohon Tunggu... Wiraswasta - INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

PERINDU dan PENCARI dan PEMBELAJAR CINTA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Musuh Bersama PSSI? Ini Mereka!

11 Maret 2013   17:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:58 1492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heu heu heu…

Indomie rebus ukuran jumbo pake endog tak plus sayur sawi semakin nikmat dilengkapi dgn sambel botol produksi dalem negeri..maknyus… segelas besar teh manis hangat plus beberapa tetes jeruk nipis.. temtu saja ditemani sahabat sejati berbahan dasar hasil karya para petani di Jember, Temanggung dll.. mantaap…

Awal sekali, selamat bwat admin Kompasiana Kanal Bola, sepertinya jumlah pengunjung kini semakin membludak..pastinya iklan-iklan yg belakangan ini mulai nongol juga rame diklik dan dikunjungi oleh para pecinta bal-balan nasional khususnya…

Pintu sederhana itu udah dibuka Pakde Djohar…

Sungguh patut disyukuri, pada akhirnya Pakde Djohar, Ketua Umum PSSI yang sah dan diakui Pemerintah, FIFA, AFC dan seluruh asosiasi bal-balan di seantero jagad raya yg menjadi member FIFA, telah menampilkan sifat asli kebijaksanaannya, kerendahhatiannya dan ketegasannya untuk membuka sebuah pintu sederhana menuju perdamaian dan persatuan para pelaku organisasi dan kompetisi bal-balan nasional. Pintu sederhana yang didasari oleh kepentingan bersama, baik kepentingan para pengurus dan para pecinta bal-balan nasional, juga kepentingan pemerintah sebagai penyelenggara negara, yakni ‘persatuan’. Dibentuknya Badan Tim Nasional (BTN), pengelola Tim Nasional Sepakbola Indonesia (Timnas) sebagai pemenuh kepentingan nasional adalah sebuah pintu sederhana menuju bersatunya kembali para pelaku dan pecinta bal-balan nasional yang hampir 2 taon ini terpecah-pecah, tercerai-berai, amburadul, karut-marut, acak-adut…

Menuju relasi segitiga yang harmonis…

Tak pelak, melalui pintu sederhana ini para pelaku organisasi dan kompetisi bal-balan nasional bersama-sama masuk menuju pembangunan kembali relasi di antara mereka yang selama ini renggang, hambar, garing bahkan sekarat. Siapa pun yang mengaku mencintai bal-balan nasional, pastilah kagak nyinyir mendengar ato membaca ungkapan betapa pentingnya relasi segitiga dalam ranah bal-balan nasional.


  • Relasi segitiga yang harmonis antara: para pemain – klub – pengurus PSSI.
  • Relasi segitiga yang harmonis antara: PSSI – Pemerintah – FIFA/AFC…
  • Relasi segitiga yang harmonis antara: Klub - Penyelenggara Liga - Sponsor/TV partner..
  • Relasi segitiga yang harmonis antara: supporter – klub – masyarakat sekitar…
  • Relasi segitiga yang harmonis antara: rumput yg bergoyang – rumput tetangga – bini tetangga…
  • dll dll dll...

Kiranya KLB 17 Maret mendatang menjadi langkah awal membangun kembali relasi segitiga yang harmonis menuju pembangunan organisasi PSSI yang solid dan modern, kompetisi yang professional dan menguntungkan serta Timnas yang baik dan tangguh sebagai duta besar bal-balan nasional di tengah pergaulan bal-balan global, sebagai pemenuh kepentingan nasional…

Waspada! Musuh sedang mengintai!

Harapan luhur perdamaian dan persatuan seluruh insan pelaku dan pecinta bal-balan nasional tidaklah mudah untuk diwujudkan. Para musuh yang kagak menghendaki terjadinya perdamaian dan persatuan kini sedang mengintai dan mulai menyebarkan virus perpecahan, Keberadaan mereka rada-rada sulit dideteksi, seperti sulitnya membuktikan adanya mafia bola, tetapi sejatinya para musuh itu bak bahaya laten memang ada. Mangkanya kagak bisa disebut nama-nama ato ciri-ciri fisiknya, namun kriteria-kriteria berikut ini setidaknya akan mempermudah para pecinta perdamaian dan persatuan bal-balan nasional untuk mendeteksi dini sehingga bisa melakukan tindakan pencegahan…

(tokoh) Di dalam sistem PSSI sendiri:


  • mereka ini demennya bicara di media dan yg dibicarakan kagak nyambung ato bahkan bertolak belakang dgn apa yang udah diputusin sama organisasi.
  • mereka ini menghindari beradu argument dalam sistem (misalnya rapat), tetapi mengumbar opini di luar..
  • dan tingkah polah sejenisnya..intinya mreka kagak suka kalo terjadi perdamaian.


(tokoh) Di luar sistem PSSI:


  • mereka ini produk pemikirannya kagak kontekstual, kagak tepat guna bahkan lebih terkesan ngawur dan di awang-awang..
  • mereka ini bla-bla-bla bli-bli-bli .. intinya mreka kagak suka kalo terjadi perdamaian..

·(   (mungkin mreka juga ada) Di Kanal Bola Kompasiana:


  • Mereka ini begitu nyinyir melihat realita pintu sederhana perdamaian dan persatuan udah dibuka oleh Pakde Djohar..
  • Mereka ini selalu memandang negative, curiga dan penuh syak wasangka kpd para inisiator proses perdamaian dan persatuan..
  • Mereka ini begitu kagak suka dengan terbentuknya BTN..
  • Mereka ini sepertinya sangat mendukung Timnas yg akan segera dibentuk, namun kepura-puraan itu sungguh tersirat dalam kalimat-kalimat hiperbola mereka..
  • Mereka ini demen banget mengulas apa yg menurut mreka sebagai ‘kebobrokan ISL’ padahal liga idaman mreka juga lagi butuh perhatian khusus..
  • Mereka ini demen banget mengkait-kaitkan ISL dan BTN dengan kepentingan politik menuju 2014..
  • …dan tingkah polah sejenis lainnya…

Akhir kata…

Untuk saat ini… tak ada yg lebih indah kecuali perdamaian dan persatuan.. Tak ada yg lebih membahagiakan kecuali menyebarkan virus cinta… Bagi para pelaku dan pecinta bal-balan nasional, yuuuk kita mulai menulis buku harian nan indah di hati masyarakat pecinta bal-balan… Kalo kita berbuat baik pada orang lain, yuuuk kita catat di dalam air yang mengalir.. kalo orang lain berbuat baik pada kita, yuuuk kita catat di dalam hati kita…

Nah, pengin tau siapa-siapa para musuh besar perdamaian dan persatuan itu? Yuuk kita bertanya pd rumput yg bergoyang..pd rumput tetangga.. pd bini tetangga ato pd ki joko bodo…

Heu heu heu…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun