Mohon tunggu...
Inovasi

Keberadaan Koran Meredup dengan Munculnya New Media

22 September 2015   19:22 Diperbarui: 22 September 2015   19:35 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kita semua tahu bahwa dalam kehidupan kita sekarang dan sehari-hari kita tidak dapat lepas dari yang namanya media massa. Kita pasti menjumpai banyak sekali media massa disekitar kita media massa tersebut dibagi menjadi dua yaitu media cetak dan elektronik, contoh dari media cetak itu seperti koran, majalah, tabloid, dll sedangkan contoh dari media elektronik itu seperti tv dan radio. Nah, di dalam artikel ini penulis akan membahas tentang contoh dari media cetak yaitu koran, mengapa koran? Karena menurut penulis koran merupakan media yang paling diminati oleh setiap lapisan masyarakat, entah itu masyarakat menengah keatas maupun masyarakat menengah kebawah.

Dan seiring berkembangnya jaman mulai muncul juga media-media baru atau yang biasa disebut dengan New Media, contoh dari New Media yaitu facebook, twitter, instagram, path, line, dll. Dengan munculnya New Media tersebut tentunya membuat setiap orang yang dulunya berlangganan koran setiap hari kini mulai menurun dan mereka dimudahkan oleh New Media tersebut, pasalnya mereka tidak perlu repot-repot lagi membawa koran. Sekarang mereka dapat melihat berita melalui gadget atau ponsel pribadi mereka, semua berita dalam negeri maupun luar negeri dapat diakses melalui gadget mereka itu sendiri. Melihat peristiwa ini sungguh sangat disayangkan karena mungkin bagi sebagian masyarakat koran dinilai sudah kalah dengan New Media yang lebih praktis dan efisien.

 

Dilansir di http://www.didaktikaunj.com/

Pers, terutama media cetak mengalami pertumbungan dan perkembangan pesat setelah runtuhnya rezim Orde Baru. Hal ini ditandai dengan banyaknya media cetak baru yang terbit. Hal ini bukan tanpa sebab, pendirian pers saat ini tak memerlukan Surat Izin Perusahaan Pers (SIUPP) seperti zaman Orde baru. Artinya,  semua orang bisa membuat medianya sendiri. Dengan banyaknya rakyat Indonesia, ditambah berkurangnya angka buta huruf menjadikan pers sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Sebab, semua orang butuh informasi.

 

Keinginan manusia untuk mendapatkan informasi secara cepat menjadikan tantangan tersendiri bagi pers. Keinginan tersebut setidaknya dapat terpenuhi dengan adanya internet. Untuk itu, banyak perusahaan pers membuat media online. Menurut HAR Tilaar dalam buku Pengembangan Kreativitas dan Entrepeunership dalam Pendidkan Nasional, keadaan ini merupakan konsekuensi logis akibat adanya globalisasi. Dalam era keterbukaan informasi yang sangat bebas dan kapitalistis, semua orang menginginkan segala sesuatu dengan sangat cepat.

 

Ketika semua terkoneksi internet, manusia hanya cukup duduk di kamar dan semua informasi dari belahan dunia langsung tersedia di depan mata. Orang tak perlu lagi membaca koran, jika sekadar ingin  membaca berita terbaru. Alhasil, oplah Koran juga akan menurun, karena orang-orang beralih ke media online. Bukan hanya masalah kecepatan berita, ongkos produksi cetak yang terus meningkat membuat media online jauh lebih menguntungkan bagi pemilik perusahaan pers.

 

Faktanya,  di Amerika Serikat, seperti disampaikan Gene Mater, jumlah Koran terus menurun sejak 1959. Tercatat, sebanyak 300 ribu lebih koran sudah tutup sejak itu. Penyebabnya, tak lain karena keuntungan dari Koran yang terus menurun, sejak lahirnya media online. Maka bukan tak mungkin apa yang diperkiran oleh Philip Meyer pada tahun 2010 dalam The Vanishing Newspaper bahwa media cetak baik itu koran mau pun majalah akan mati pada 2043, lebih tepatnya pada September 2043.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun