Kepada, Arunika
Aku mengagumimu, dahayu kilaumu memanjakanku.
Menyatu dengan nabastala, anindita bak syair-syair nirmala.
Aku merindumu, ketika dirimu menyembul di antara megahnya ancala.Â
Menyinari wajahku, membakar semangat juangku.
Aku menantimu, di malam-malam panjang penghujung bulan tujuh.Â
Membalut luka-luka, agar lekas hirap segalah duka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!