"Is that them"?
"Yes that's them" jawabnya sambil tersenyum.
"Thanks for helping me"
Ia pun berlari ke arah orang tuanya, dari jauh aku melihatnya berbicara dengan mereka sambil sesekali menunjukku, aku pun meninggalkan tempat itu dan memutuskan untuk pulang ke rumah.
Keesokan harinya aku pulang lebih awal dari beberapa hari sebelumnya, teriknya sinar matahari membuatku mempercepat langkah kakiku. Sambil menunduk, aku berjalan cepat menyusuri jalanan hingga tiba-tiba suara sapaan dari seseorang mengejutkanku.
"Hey, do you remember me?"Â
"Yeah of course, I remember a poor girl who was confused" balasku sambil nyengirÂ
"please, guide me again like a poor child"Â
"I hope I can do it every day"
Mendengar celotehanku ia pun tersipu malu dan menutup wajahnya yang kemerahan karena terik matahari. Ia pun mengajakku berkeliling sambil bertanya-tanya tentang segalah sesuatu di kota ini. Setelah lelah berjalan, kami pun memutuskan untuk duduk di sebuah bangku kayu di sudut taman.
Setelah berbincang-berbincang cukup lama, dengan agak grogi ia pun memperkenalkan dirinya.Â