Mohon tunggu...
Adi Hermansyah
Adi Hermansyah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka baca, apa saja asal segar...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman Konflik di Laut China Selatan Terhadap Kedaulatan Indonesia

31 Mei 2024   23:34 Diperbarui: 1 Juni 2024   22:41 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengantar

Bagi Indonesia laut memiliki beragam fungsi, selain sebagai sumber makanan laut juga berfungsi sebagai tempat rekreasi, sarana penaklukan, tempaat pertempuran, jalur perdagangan serta pemisah dan pemersatu bangsa. Indoesia memiliki perairan laut yang mengelilinginya, pemisah antar pulau-pulau nusantara dan juga penghubung antara indenesai dengan negara lain. 

Mohammad Hatta melukiskan laut dengan etos manusia nusantara secara elok, "laut yang melingkungi tempat kediamannya membentuk karakternya, pecahan ombak yang berderai ditepi pantainya dengan irama yang tetap, besar pengaruhnya atas timbulnya perasaan yang menjadi semangat bangsa. 

Penduduk yang menetap didaerah pantai saban hari mengalami pengaruh alam yang tidak berhingga, yang hanya dibatasi oleh kaki langit yang makin dikejar makin jauh. Bangsa-bangsa asing yang sering singgah di Indonesai dalam melakukan perniagaan dari negeri kenegeri, mendidik nenek moyang kami ini dalam pelbagai rupa, memberi ia petunjuk tentang barang-barang yang berharga dan tentang jalannya perniagaan. 

Last but not least, pertemuan-pertemuan yang tetap dengan bangsa-bangsa asing it, orang hindi, orang arab, orang tionghoa dan banyak lainnya, mengasah budi pekertinya dan menjadikan bangsa kami jadi tuan rumah yang peramah. Pada bangsa pelaut ini, keinginan untuk menempuh laut besar membakar jiwa senantiasa. Dengan perahunya yang ramping, dilayarinya lautan besar dengan tidak mengenal gentar, ditempuhnya rantau yang jauh dengan tiada mengingat takut".1

Sebagai negara kepulauan yang terbesar di dunia, yang menjulur dari titik strategis persilangan antar benua dan antar samudera, dengan daya Tarik sumber kekayaan yang melimpah, Indonesia sejak lama menjadi titik temu penjelajah bahari yang membawa pelbagai arus peradaban. Maka jadilah nusantara sebagai taman sari peradaban dunia2

Indonesia memiliki bentang alam yang tiada duanya, dan laut merupakan bentang alam yang paling mendominasi negara Indonesia, tak kurang dari 70 % wilayah Indonesia adalah lautan, luas laut Indonesia adalah 3.257.357 Km persegi, maka tak heran negara maritim disematkan pada Indonesia.

Nusantara merupakan bentangan pulau-pulau dari Sabang di bagian barat sampai Merauke dibagian timurnya. Di sisi utara pulau Mianggas menjadi titik batas antara Indonesia dengan Philipina dan di sisi paling selatan Indonesia adalah pulau Rote yang berbatasan langsung dengan perairan Australia di Samudera Hindia.

Pada bagian utara Indonesia, tepatnya dibagian utara kepulauan Natuna, terdapat wilayah yang sejak lama menjadi arena konflik negara asia tenggara yakni Laut Tiongkok Selatan atau lazim disebut dengan Laut  China Selatan (LCS). Ya, laut China Selatan merupakan bagian tepi dari samudera pasifik yang membentang dari Selat Karimata dan Selat Malaka hingga Selat Taiwan dengan luas wilyah kurang lebih 3.500.000 km2, Laut Cina Selatan memiliki potensi yang sangat strategis karena sepertiga perlintasan laut berlalu lalang disana. Potensi ekonomis, politis dan strategis di kawasan pasifik. Karena letak geografis dan kekayaan alam yang melimpah, Laut Cina Selatan disengketakan oleh negara-negara di kawasan. 

Philipina salah satu negara ASEAN yang terlibat sengketa maritim dengan China berkonfrontasi langsung di kawasan Laut Cina Selatan dengan kapal Penjaga Pantai China. Lalu negara manasaja yang berada dalam pusaran sengketa Laut China Selatan? dan seberapa besar ancaman konflik di Laut China Selatan terhadap kedaulatan Indonesia.

Pembahasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun