Suatu malam pada sebuah resto di Jogja..
"Yah, kok uang gaji bulanan sering gak sampai pertengahan bulan ya??" Tanya sang istri disela-sela menunggu pelayan membawa list menu makanan.
"ya udah hidup frugal apa??" tantang suami tanpa pikir panjang, karena sering membaca trend hidup hemat di tajuk-tajuk berita online akhir-akhir ini, walau dia hanya baca tag line nya saja, karena selain berita kriminal dan politik yang lain tak menarik minat bacanya.
" Aku sih sanggup aja, kamu bisa gak??" istri balas menantang.
Percakapan selanjutnya berkutat seputar pengeluaran dan pemasukan mereka, dari pengeluaran wajib sampai pengeluaran rutin serta pengeluaran tak terduga, mengurai ketidak seimbangan antara masuk dan keluar.
"ya kan buat anak-anak sudah pasti gak bisa ditawar-tawar, kayak uang sekolah, uang  les dan top up jajan abang dipesantren" si istri menghitung pengeluaran bak menejer keuangan, maklum suami seringnya tau tentang cara mencari nafkah, namun jarang hafal tentang pengeluaran dan lain sebagainya, lha harga barang saja lupa walau baru keluar dari mini market...
"di hitung-hitung kayaknya cukup, walau gak lebih banyak, tapi kok kurang" suami balas bertanya keheranan.
"ya ga tau juga kok kurang aja tiap bulan??" istri memancing suami untuk ikut menghitung angka-angka rupiah, dan ini hal paling berat bagi suami, apa lagi ditanya uangnya tadi segini untuk apa saja, ini pertanyaan lebih berat dari pertanyaan ujian disekolahan, bahkan lebih berat dari ujian doktor..
"jangan-jangan buat belanja on line ya??" suami kehabisan jurus, dan memulangkan pada si Istri yang punya hobi baru, belanja on line, niatnya untuk berbagi beban pikiran dari pada harus mengurai angka-angka pengeluaran sendiri.
" ya gak, belanja on line kan paling popok bayi, malah lebih hemat dari pada beli di minimarket, apa lagi diskon 50% dan free ongkir lagi" jawab istri membela list belanjanya
"yang lain-lain juga belanja buat kebutuhan anak2, kalau dihitung-hitung malah lebih hemat dari pada belanja rutin di toko, kalau pun aku beli baju sekali-kali itupun sripil-sripil uang belanja dan lagian harganya juga gak ada yang mahal" jawab istri panjang dengan logat jawa campur sumatra, dan itu di iyakan dalam benak si suami mengenai prilaku istrinya yang sebenarnya sering menuntut hidup hemat pada sang suami.