Kuala Lumpur, 01 Februari 2025
Kuala Lumpur, Malaysia -- Program Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN-KI) Angkatan 12 yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (PTMA) kembali digelar di Malaysia. Tahun ini, salah satu lokasi utama pelaksanaan KKN adalah Kampung Bharu, Kuala Lumpur.
Tiga mahasiswa asal Indonesia yang tergabung dalam KKN Kemitraan Internasional Angkatan XII mengadakan program edukasi menarik bagi anak-anak di Sanggar Bimbingan Kampung Bharu, Kuala Lumpur. Mereka adalah Justica Rachma Firstiany, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kasih Dua Monika, mahasiswa Sistem dan Teknologi Informasi dari Universitas Muhammadiyah Pringsewu, serta Fajria An Sabbu, mahasiswa Psikologi dari Universitas Muhammadiyah Gorontalo.
Dalam program ini, ketiga mahasiswa tersebut berkolaborasi untuk memberikan pembelajaran yang bermanfaat, mulai dari pengajaran Bahasa Inggris, pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), hingga edukasi mental bagi anak-anak. Â
Metode Interaktif dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Justica bertanggung jawab dalam mengajarkan Bahasa Inggris kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami. Ia menggunakan metode seperti bernyanyi, bermain kartu kata, dan role-playing agar anak-anak lebih percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris. "Belajar bahasa tidak harus membosankan. Dengan metode interaktif, anak-anak lebih aktif dan termotivasi," ujar Justica. Â
Pengenalan Teknologi Informasi untuk Anak-Anak
Kasih membimbing anak-anak dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai bekal di era digital. Materi yang diberikan mencakup dasar-dasar penggunaan komputer, cara mengetik dengan baik, serta pemanfaatan internet secara aman dan bijak. "Mengenalkan teknologi sejak dini itu penting, tapi yang lebih penting adalah mengajarkan bagaimana menggunakannya dengan baik dan bertanggung jawab," jelas Kasih. Â
Edukasi Mental untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak
Sebagai mahasiswa Psikologi, Fajria memberikan pendidikan mental dan psikososial untuk membantu anak-anak memahami serta mengelola emosi mereka. Ia mengadakan sesi diskusi ringan, permainan psikologi, dan aktivitas yang bertujuan meningkatkan rasa percaya diri serta kemampuan berkomunikasi. "Kesehatan mental anak sama pentingnya dengan pendidikan akademik. Jika mereka memiliki mental yang kuat, mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan di masa depan," kata Fajria.
Antusiasme Anak-Anak dan Harapan ke Depan
Program edukasi ini mendapat sambutan baik dari anak-anak serta masyarakat di sekitar Sanggar Bimbingan Kampung Bharu. Para orang tua dan pengelola sanggar merasa terbantu dengan adanya pembelajaran tambahan yang diberikan oleh mahasiswa KKN. Â
Ketiga mahasiswa ini berharap ilmu yang mereka bagikan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi anak-anak di Kampung Bharu. "Kami ingin mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga lebih percaya diri dalam mengembangkan potensi mereka," tutup Justica. Â
Program ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan, teknologi, dan kesehatan mental dapat berjalan beriringan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak.