Mohon tunggu...
Aris Subagio
Aris Subagio Mohon Tunggu... -

bekerja di Universitas Paramadina, tertarik dengan sepakbola, komunikasi, fotografi, IT, dan jalan-jalan. -----> justariss.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Merek dalam Diri Kita

9 Oktober 2013   07:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:47 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1381208888823845477

[caption id="attachment_283870" align="aligncenter" width="300" caption="http://www.bloggingpro.com/wp-content/uploads/2010/04/build-your-brand2.jpg"][/caption] Seperti sebuah produk, dimana si pembuatnya memberikan merek kepada produk tersebut, pastinya si pembuat akan memberikan kesan atau makna yang berbeda dalam pikiran orang yang akan membeli produknya tentang apapun yang berbeda dan menjadi unggulan yang dimiliki produk tersebut. Inti dari maksud pemberian merek adalah untuk meninggalkan kesan yang baik dan tahan lama terhadap produkyang dihasilkan. Setiap merek yang berhasil adalah merek yang mencapai level tertinggi dalam hal dikenal oleh konsumen, dan konsepnya digerakkan dari dalam ke luar yaitu proses yang dikenal berpusat pada nilai.

Mungkin agak menakutkan apabila manusia disebut juga sebagai sebuah produk, namun kita ketahui bersama manusia memiliki suatu karakter menonjol yang mendefinisikan kepribadian mereka dan uniknya karakter tersebut tidak sama satu sama lainnya. Oleh karena itu, dalam persaingan yang ketat dalam dunia kerja kita perlu memperhatikan dan membangun merek yang kita miliki. Berikut beberapa cara yang perlu menjadi perhatian kita dalam membangun merek yang ada pada diri kita:

1.Penampilan: memperhatikan penampilan kita sangatlah penting karena biasanya persepsi pertama yang timbul biasanya dari orang yang bertemu dengan kita akan menilai diri kita terhadap kesan pertama yang didapat, misalnya cara berpakaian, perawatan diri maupun kesehatan dan kebugaran kita.

2.Suara: nada suara dan cara kita berbicara kita juga perlu diperhatikan agar dapat kesan yang baik, usahakan berbicara sesuai topik dan tidak berlebihan.

3.Bahasa tubuh atau gesture: hal lain juga perlu kita perhatikan dan dijaga adalah bahasa tubuh kita ketika berhadapan dengan orang lain, misalnya cara kita duduk, cara kita berjalan, ekspresi wajah kita, gerak-gerik tubuh, dan kontak mata kita.

4.Mendengarkan: menunjukkan tingkat kemampuan kita dalam mendengarkan dan bagaimana cara kita merespon melalui jawaban atau bahasa tubuh.

5.Pesan verbal: isi yang ingin kita ingin sampaikan, bagaimana cara kita mengekspresikan diri melalui pesan, pilihan bahasa dan kosa kata yang kita gunakan, bagaimana kita menguraikan dan mempublikasikan apa yang kita kerjakan dan lakukan yang dapat mewakili pribadi kita.

6.Kehadiran dan pengaruh: bagaimana cara kita meyakinkan potensi diri kita kepada orang lain, terkait status, tingkat kepercayaan diri, otoritas, pengetahuan yang dimiliki, sikapdan perilaku kita di dalam dan di luar organisasi.

7.Perluasan citra merek: penyampaian citra atau merek dalam diri kita dapat dilakukan melalui orang, tempat, benda, dan ide-ide, serta filosofi, lingkungan atau kondisi fisik tempat kita bekerja yang berhubungan dengan kita. Salah satu cara lain dalam memperluas citra dapat juga kita lakukan melalui pergaulan sehari-hari.

Untuk meningkatkan peluang pemasaran merek atau potensi yang kita miliki adalah dengan cara mengidentifikasi terlebih dahulu kekuatan atau keunikan yang ada dalam diri kita, baru kemudian mengemas dan mempromosikan manfaat, potensi, dan keunikan kita yang dimiliki. Tujuan mengenali hal-hal tersebut adalah membantu mengenali nilai-nilai dan professional dalam pribadi kita. Ini akan sangat membantu kita untuk memasarkan diri kita secara halus serta jujur, berenergi, dan yakin. Yang perlu kita garis bawahi dalam membangun merek pribadi yang kita miliki adalah menghidupkan nilai-nilai yang kita miliki dalam menciptakan kunci menuju merek diri yang sukses.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun