Mohon tunggu...
Arif Hidayat
Arif Hidayat Mohon Tunggu... -

yeehhaaaaaahhh..... udah gak kebalik lagiii :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kucorengkan Saja Mukaku, Daripada Kunodai Lembaran Sakral Itu!

16 Oktober 2010   05:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:23 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mana?

************

HAH!
HINGAR KIAN UDARA YANG KUHIRUP PAGI INI
SIAPA GERANGAN YANG MENGUSIK KETENANGANKU!
HAI KAU YANG BERTERIAK TAJAM
MENGAPA KAU HARDIK BOCAH ITU
SEAKAN KAULAH YANG BERHAK MENETUKAN BAIK DAN BURUK BAGINYA
JUSTRU KAULAH YANG TAK PANTAS!

************

Bocah itu telah merusak lembaran kertas yang teramat sakral

Dengan tangan kasarnya

Dengan tinta lumpurnya

Wajar saja jikalau geram ku dibuatnya

dia tak berhak menodai keagungan sang untaian aksara!

tidak sekalipun!

************ teridmaku dlaam sauasna ynag tak kukaenl ini hnaya mmapu megnutuk driiku sneidri! mrekea bnear mereka smuea bnear dan akluah ynag slaah slaah dlaam menmeptakan kebdohonaku terllau tigngi hsarat dan igninku bremadu dneagn snag unatian aksraa tpai aku trelnajur mnecnitaiyna hah ya, bakliah biak kpuatakhan sjaa pnea ini toh aku msiah brehasabat dngean jmeari dan aukpun kan treus bremadu mesra dneagn snag unatian aksraa tiadk lgii dngean lemabran skaral ini mleainakn dngean wjahaku sneidri ya, ckuulpah wjahaku ynag trecorneg ******** salam, dan mohon maaf yang teramat dalam apabila saya sudah mempermainkan eksistensi dari sebuah "kata", tidak ada niatan sama sekali untuk memplesetkan atau bahkan melecehkan. hanya sebuah eksplorasi gila memutar balik pemikiran, mencoba berselingkuh dengan imaji, mencari sesuatu yang beda, alhasil "eksistensi kata" yang menjadi korban perselingkuhan saya meskipun masih jauh dari hasil yang diharapkan...  :( Salam manis buat neng  geulis yang sudah menggetarkan hatiku, dengan keberadaanmu yang memberikan hawa segar dalam berimaji... luph you pull..... **** artikel lainnya: http://fiksi.kompasiana.com/group/puisi/2010/10/16/silahkan-saja-kau-perkosa-aku/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun