Oh.. biarkan aku berjalan ke utara, mendekap mesra seorang pria yang tak terhitung lagi kerut di wajahnya
tanpa sebatang kretek yang tergambar klise
hanya seonggok tubuh renta yang terbujur di atas sampah dan terus mengharap hidup
karena ia berhak untuk hidup
dan jangan pula kau larang aku terbang ke selatan tuk bermain bersama tawa riang bocah kecil yang menangis sendu
ketika inginnya tak lagi terpahamkan
dan hanya tawa bodoh yang didapat, seolah tangisnya adalah lelucon tergila di dunia yang tak lagi waras
dan yang ia inginkan hanyalah kata
kata yang kan ia nyanyikan sendiri
untuknya sendiri
akupun tak peduli sekalipun aku harus tertatih beranjak ke timur ataupun ke barat