“Anda mengenal wajah-wajah tersebut?” tanya seorang perwira polisi pada saat memintaiku keterangan. Aku hanya menggelengkan kepala.
“Keempat wajah-wajah tersebut adalah Dhani, Mamar, Aris dan Naim. Bukankah mereka semua teman anda?” tanyanya lagi.
“Ya, tapi teman-teman saya semuanya adalah laki-laki, sedangkan foto yang Bapak tunjukkan ke saya adalah foto-foto wanita cantik,” jawabku menjelaskan.
“Benar yang anda sampaikan, mungkin anda tidak tahu sebelumnya, mereka sudah berganti kelamin dan mengganti nama menjadi Dhanissa, Maria, Ariseta, dan Naimah. Sekarang mereka berada di kamar mayat di sebuah rumah sakit”
“Kamar mayat?”
“Ya, mereka tewas akibat perkelahian antar geng waria tadi malam.”
Mengapa, teman-temanku? Bisikku lirih.
*
Mencoba menyadarkan teman-temanku, Dhani, Mamar, Aris, dan Naim, bahwa masa depan kalian masih panjang, dan kesempatan itu masih terbuka. Marilah kembali ke jalan yang lurus... :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H