[caption id="attachment_170934" align="aligncenter" width="399" caption="mygaybookclub.com"][/caption]
Dulu sempat nge-trend orang bunuh diri di mall (atau masih ya??), lalu perbuatan asusila di mall. Yang ingin saya ceritakan saat ini mungkin hampir sama dengan perbuatan asusila, tetapi dilakukan oleh kaum homo.
Kebetulan saya punya beberapa orang teman yang bekerja di beberapa mall di Jakarta. Dari mereka saya banyak mendengar tentang perilaku asusila dari kaum homo. Mulai dari pria usia muda sampai dewasa. Dan yang parahnya, malah ada tempat khusus di mall tempat temanku bekerja, yang sudah identik dengan tempat berkumpulnya kaum homo tersebut, yaitu toilet pria di lantai UG.
Dari cerita mereka, saya yang denger rasanya gimanaaa gitu. Coba aja bayangkan, kata mereka biasanya para homo yang berkumpul disitu mengincar mangsa dengan pura-pura pipis tapi sebenarnya cuma kepingin liat "barang" yang sebelah kanan dan kirinya punya. Kalau "barang" yang ditaksirnya sesuai dengan keinginan, dan kebetulan yang punya "barang" juga ok, mereka langsung memberi aba-aba dan segera masuk ke cubicle (kamar mandi yang ada pintunya) dan memulai aktifitas "ehem ehem ehem" disana. Tapi jika pemilik "barang" orang biasa-biasa saja alias normal, biasanya si pemangsa melakukan aktifitas "ehem ehem ehem" sambil memperhatikan tetangga sebelahnya buang air kecil. Parahkan?!?!?!?
Saya hanya bisa menggeleng-geleng kepala mendengar cerita-cerita ini. Pernah satu kali, ada seorang bapak dari sebuah instansi pemerintah yang kedapatan sedang "ehem ehem ehem" di toilet cubicle dengan seorang anak muda. Berdasarkan cerita dari petugas toilet yang menangkap basah pasangan homo ini, awalnya bapak dan anak muda ini saling liat-liatan saat sedang buang air kecil. Lalu keduanya memutuskan untuk masuk dalam sebuah toilet cubicle secara bersama-sama. Setelah menunggu beberapa saat, petugas toilet segera memanggil security. Dari bawah cubicle, dilihatlah 4 pasang kaki ada dalam sebuah cubicle. Pintu langsung dibuka paksa, dan tarrraaaaaaaaa... adegan 23 tahun keatas pun terlihat secara live show.
Buseddddd dahh.. Kagak ada malunya apa iya? Gituan kok di mall?? Helloooowwww.. Belum lagi dari cerita teman yang lain, dimana ada sepasang homo tertangkap basah sedang berbuat mesum di pojok lapangan parkir yang sepi. Ada lagi homo tertangkap basah sedang begituan di dalam mall.
Nggak heran sih, menurut penuturan teman-teman saya itu, kaum homo tersebut memiliki tempat "mangkal" atau kongkow-kongkow di sebuah cafe yang letaknya di lantai 1 mall tersebut. Semua tenant sudah pada tau aktivitas mereka di situ. Â Intinya cafe itu identik dengan "cafe homo".
Pernah suatu saat ketika saya iseng melewati cafe tersebut, saya merasa nggak heran berhubung suasana dan lokasinya sangat mendukung untuk aktivias mereka. Letaknya di pojok dan disinari lampu remang-remang.
Ih.. nggak habis pikir. Walau mereka memiliki pilihan hidup sendiri, tapi paling nggak perilaku mereka dapat dijaga apalagi di depan umum. Sungguh sebuah ironi, ketika kota metropolitan terus dikembangkan menjadi megapolitan, kenyataan terjadinya pergeseran moral bahkan budaya sudah nggak bisa terelakan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H