Mohon tunggu...
Jusri AnandaSiregar
Jusri AnandaSiregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehidupan dan Alam (Dr. Agus Hermanto)

30 Oktober 2023   10:51 Diperbarui: 30 Oktober 2023   11:09 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kehidupan adalah sesuatu yang mulia dan sangat berharga. Di setiap makhluk hidup dilengkapi dengan naluri (mempertahankan hidup) den kecenderungan (hidup kekal). Manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai naluri. Maka kehidupan merupakan sesuatu yang bernilai pada dirinya sendiri sehingga menggugah sikap hormat dan melahirkan perilaku perlindungan dan perawatan terhadap kehidupan.  Disebutkan dalam kitab Al-jinayat (kitab hukum pidana fikih) ada lima kemaslahatan dasar bagi manusia yaitu Hifzhu addin (menjaga agama), Hifzhu an-nafs (menjaga diri), Hifzhu al-'aql (menjaga akal), Hifzhu an-nashl (menjaga keturunan), Hifzhu Al-mall (menjaga harta), ini semua merupakan penjabaran dari upaya perlindungan hukum bagi keselamatan jiwa manusia.  Disamping itu, masih ada upaya-upaya lainnya dalam rangka menjamin keselamatan jiwa raga manusia itu dengan adanya larangan dan hukuman sangat berat bagi siapa yang membunuh atau menganiaya seseorang sehingga salah satu anggota badannya terluka atau cidera. 

Kehidupan merupakan suatu modal dasar bagi manusia dalam mematuhi fungsinya dan menentukan nilai atau martabatnya, maka dari itu ajaran Islam memberikan banyak peringatan kepada manusia supaya menggunakan modal dasar tersebut dengan cermat sebab ia sangatlah terbatas, baik waktunya maupun ruangnya. Disebutkan bahwa kehidupan itu terbagi dua yaitu kehidupan manusia di alam yang nyata (alam syahadah) di bumi dengan sangat terbatas ruang dan waktunya, karena keterbatasan itu ia tidak bersifat kekal dan abadi, namun sifatnya nyata dan setiap orang mudah mengenalnya dan merasakannya. pada dasarnya kehidupan manusia adalah bahagia karena Allah telah menyiapkan bumi ini untuk mendukung kehidupan manusia. 

kehidupan yang kedua adalah kehidupan ukhrawi yaitu kehidupan di 'alam al-ghaib, yang mutunya tertinggi karena tidak terbatas dan sifatnya kekal. Segala kenikmatan di dalamnya lebih sempurna. 

Kemudian tindak lanjut dari kehidupan ini adalah alam akhirat , disinilah tempat dan saat perhitungan akhir dan penentuan nilai-nilai tetap bagi seluruh manusia yang pernah menjalani kehidupan dunia. Di akhirat bukanlah tempat bekerja, bermain, beramal atau beribadah lagi, melainkan tempat dimana manusia menerima hasil dari apa yang pernah ia lakukan di dunia serta menerima rahmat dari Allah Yang Maha Adil. 

Ajaran tasawuf islam mengajarkan suatu tingkat mujahadah yang disebut dengan zuhd. Imam Ibnu Qodamah menjelaskan bahwa zuhd adalah suatu  formulasi mengenai sifat memalingkan keinginan atas sesuatu kepada hal lain yang lebih baik. Dari penjelasan Imam Ibnu qodamah ini pada hakikatnya bersumber dari Al-qur'an tentang apa yang harus dituju dalam hidup ini dan bagaimana mengelola apa yang ada dalam alam inin untuk dapat menikmati dan tidak menimbulkan kerusakan. Sebagai Kahlifah bumi tentunya harus senantiasa mengamalkan ajaran agama secara totalitas. 

Dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa makna, dan pencarian makna merupakan proses yang terus menerus hingga manusia mencapai akhirat.  Menekankan pentingnya menggunakan modal dasar kehidupan secara bijaksana, yang terbatas ruang dan waktu, serta menjaga kehidupan karena merupakan modal dasar bagi manusia untuk memenuhi fungsinya dan menentukan nilai atau martabatnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun