Awal mula kim knott menafsirkan Al-Qur’an dari dua sisi yaitu insider dan outsider adalah sebuah pendekatan yang sangat inovatif dan bernilai. Dengan mempertimbangkan perspektif dari insider dan outsider yang mana insider adalah para pengkaji agama yang berasal dari muslim. Dan outsider adalah para pengkaji agama yang bukan menganut agama sendiri tetapi mengkaji agama orang lain seperti non-muslim yang mempelajari Islam.
Gagasan Knott tentang insider dan outsider ini diawali dengan problematika keaagamaan yang dialami oleh mahasiswa studi pengembangan pemahaman agama, tempat Knott mengajar. Mereka diberi tugas meneliti tentang riwayat orang-orang beragama, padahal dalam posisi outsider. Namun seketika mereka bisa menjadi insider ketika mereka memiliki pengalaman subjektif sendiri mengenai agama yang yang mereka teliti.
Berbagai pertanyaan pun muncul selama kajian tersebut berlangsung yang membuat kegelisahan akademik kim knott yaitu Pertama,sangat sulit membuat batas antara wilayah agama dan yang bukan. Kedua, adanya kesulitan antara memahami agama sebagai tradisi dan keimanan.Â
Ketiga, terjadinya stagnasi metodologis dan pendekatan dikalangan akademisi mengenai agama. Mereka dituntut seobjektif mungkin dalam memahami agama, disisi lain mereka harus meletakkan agama dalam nilai transendensi yang harus di junjung tinggi.Tapi yang menjadi pokok permasalahan utama adalah objektifitas, inilah yang membuat kegelisahan akademik Kim Knott.
Pemikiran kim knott melakukan pemetaan terhadap sebuah pendekatan yang memiliki urgensi yang sangat signifikan dalam memecahkan problem di insitusi  akademik, terutama dalam hal pendekatan dan metodologi yang akan dipakai. Selain itu membantu mereka untuk memahami agama, baik dari konteks historis-empiris maupun normatif-teologis.Â
Dengan pendekatan ini menunjukkan kesungguhan knott dalam melakukan penelitian yang mendalam dan multidimensional betapa ia menghargai keragaman dalam pemahaman agama. Dengan mempertimbangkan perspektif insider, knott memberikan penghormatan yang layak terhadap pemahaman Islam yang telah ada selama berabad-abad.Â
Ia tidak berusaha untuk menggantikan pendekatan tersebut, tetapi justru berusaha memperkaya dan melengkapi pemahaman tersebut dengan perspektif dari luar. Sedangkan pemahaman perspektif dari outsider, knott membawa keberanian dalam menghadapi tantangan dan pertanyaan kritis terhadap pemahaman yang sudah ada.
 Ini merupakan kontribusi yang sangat baik dalam membuka sebuah diskusi dan pengembangan pemahaman agama yang lebih inklusif. Melalui sebuah pendekatannya yang objektif dan kritis, kim knott mampu mendorong berpikir secara lebih luas dan mempertimbangkan pandangan-pandangan yang mungkin terlewatkan dari sudut pandang insider.