Mohon tunggu...
Jusman Dalle
Jusman Dalle Mohon Tunggu... Editor - Praktisi ekonomi digital

Praktisi Ekonomi Digital | Tulisan diterbitkan 38 media : Kompas, Jawa Pos, Tempo, Republika, Detik.com, dll | Sejak Tahun 2010 Menulis 5 Jam Setiap Hari | Sesekali Menulis Tema Sosial Politik | Tinggal di www.jusman-dalle.blogspot.com | Dapat ditemui dan berbincang di Twitter @JusDalle

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mendulang Pengetahuan dari Pameran Sains Jerman di ITB

1 November 2015   14:13 Diperbarui: 1 November 2015   14:13 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Seorang pengunjung sedang asyik menyimak informasi yang disuguhkan (dok.pri)"][/caption]

Dasawarsa terakhir ini, sains dan teknologi dunia telah mengalami perkembangan spektakuler dalam sejarah. Salah satunya berasal dari Jerman. Hal itu tentu karena buah kerja keras dari para ilmuwan yang terus melakukan penelitian dalam menciptakan terobosan-terobosan terbaru.

Dari rahim sains dan teknologi, terciptalah inovasi yang mengubah cara hidup manusia. Selain teknologi informasi yang beberapa tahun belakangan menjadi primadona, teknologi di bidang kesehatan, kelautan, dan ilmu bumi juga terus berkembang. Meski memang tak sepesat dengan teknologi informasi.

Menariknya, proyek riset terbaru tentang berbagai organisme untuk pembuatan obat-obatan berbasis teknologi biodiversiti hayati bernama “Indobiosys”, dipamerkan di Institut Teknologi Bandung dalam kegiatan Pameran Sains dan Tekonologi Jerman-Indonesia. Mengusung slogan “Menuju Masa Depan Bersama” dan tema “Fostering Ideas” kegiatan pameran di Galeri Campus Center Timur ITB ini berlangsung 28 Oktober s/d 3 November.

Ragam inovasi dan hasil kerjasama Jerman-Indonesia yang telah lama terjalin dipamerkan. “Kami menyambut baik ide pameran ini karena sangat bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama bagi mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan sains dan teknologi,” ujar Mohammad Rachmat Sule, koordinator kerjasama ITB-GFZ German Research Center for Geosciences.

Pameran yang diadakan oleh Goethe Institut Indonesien bersama Kedutaan Besar Jerman dan Perkumpulan Ekonomi Indonesien-Jerman (EKONID) ini diramaikan pula oleh lebih dari 25 peserta yang aktif bekerjasama dengan pihak Indonesia. Peserta tersebut terdiri dari lembaga riset dan perusahaan swasta Jerman. Dari kalangan riset yang hadir seperti Leibniz Association, ZMT Bremen, Karlsruhe Institute of Technology, dan Helmholtz Association. Kemudian dari perusahaan swasta Jerman seperti Bayer, Mercedes Benz, Fraunhofer, dan B-Braun.

[caption caption="Informasi yang disajikan pun cukup mudah dipaham dengan adanya tayangan video yang sengaja dipasang oleh penyelenggara (dok.pri)"]

[/caption]

“Kami ingin menunjukkan bahwa kerjasama ilmiah antara Jerman dan Indonesia yang sangat baik dan sudah terjalin lama, telah menghasilkan 4 ragam inisiatif dan dari kedua negara bisa berbagi pengetahuan dan saling belajar dalam hal sistem peringatan dini tsunami, energi panas bumi, atau keanekaragaman hayati,” ujar Michael Rottman, Counsellor Science and Technology, Kedutaan Besar Jerman Indonesia saat meresmikan pameran di ITB pada Rabu (28/10) lalu.

Menurut Mohammad Rachmat Sule, materi pameran ini sebetulnya hanya sebagian kecil dari materi yang ditampilkan pada ajang yang sama beberapa minggu lalu di Museum Nasional Jakarta. “Berhubung animo masyarakat sangat positif saat pameran serupa di Jakarta yang hampir 2.500 pengunjung, maka timbulah ide untuk membawa materi pameran ini ke Bandung,” lanjutnya. Ia menjelaskan, ITB dipilih sebagai tuan rumah karena selama ini ITB selalu yang terdepan dalam menjalin kerjasama pendidikan dan penelitian dalam bidang sains dan teknologi dengan institusi Jerman.

Informasi yang disajikan pun cukup mudah dipaham dengan adanya tayangan video yang sengaja dipasang oleh penyelenggara. Selain itu, para booth officer pun dengan senang hati akan menjawab berbagai pertanyaan dan memaparkan display yang dipajang.  Pameran yang digelar secara gratis dan terbuka untuk umum ini, dibuka setiap hari hingga 3 November 2015 dari pukul 09.00-17.00 WIB. Pameran Sains dan Teknologi Jerman-Indonesia ini akan menjadi destinasi edukatif bagi Anda dan keluarga.

[caption caption="Dua orang mahasiswa/pengunjung tengha melihat tayangan di layar monitor (dok.pri)"]

[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun