Mohon tunggu...
Jusman Jati
Jusman Jati Mohon Tunggu... -

Just a Man\r\nLove for All Hatred for None\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Italia vs Jepang: Pertarungan Negara 'Penjajah'

20 Juni 2013   08:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:43 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pagi ini saya disajikan tontonan seru dan menegangkan, yaitu pertandingan Piala Konferedarasi 2013 antara Italia vs Jepang yang dihelat di Brasil pagi tadi. Pertandingan yang membuat tegang, saking tegangnya kantuk sahur plus suguhan pertandingan Brazil vs Meksiko - menjadi hilang karena permainan Jepang. Satu kata buat timnas jepang, Luar biasa!!

Secara hasil mereka kalah tetapi secara permainan dan semangat juang mereka pemenangnya, setidaknya ketika melawan Italia dalam pertandingan ini.

Riwayat 'Penjajah' dan Sepakbola

Seorang teman berseloroh mengomentari permaianan tadi pagi, "Memang bermain sepak bola itu butuh mental menjajah juga ternyata'.

Dan ternyata menarik juga mengaitkan sepakbola dengan jajah-menjajah, takluk menaklukkan. Lihat saja negara-negara sepakbola macam, Belanda, Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Spanyol, Portugis dan Jepang sendiri, mereka digdaya dalam sepakbola seakan semangat 'menjajah' dan 'menaklukkan' dalam sejarah negara mereka menyatu dalam semangat permainan.

Walaupun saya pribadi tidak setuju terhadap bentuk penjajahan di dunia ini tetapi menarik kita menyimak 'penjajahan' ini dalam perspektif yang lebih positif.  Semangat 'menjajah' dan 'menaklukkan' itu bisa kita dapatkan dalam meraih kesuksesan dan untuk kebaikan.

Sepakbola itu sendiri adalah permaianan yang sarat dengan takluk menaklukkan, menang atau kalah. Hanya mereka yang punya semangat 'menjajah' dan 'menaklukkan' paling keras-lah yang akan menentukan kemenangan pertandingan. Taktik, fisik dan semua faktor pendukung teknis permainan tak akan berperan banyak ketika semangat menaklukkan itu tidak ada.

Salah satu filosfi permainan Timnas Brazil yang saya ingat adalah 'pertahanan terbaik adalah dengan menyerang'. Pertahanan adalah baik, tetapi dengan menyeranglah kamu akan menang. Bisa saja saja kita akan kebobolan 10 kali tetapi dengan menyerang kita akan dapat 11 gol.

Saya juga teringat filosofi seorang pelatih Indonesia awal (namanya saya lupa), dia mengatakan  'saya menyeleksi pemain berdasarkan mereka yang paling banyak bawa bola, mereka yang paling banyak bawa bola-lah yang akan berpeluang mencetak gol.

Dalam mencapai kesuksesan semangat menaklukkan sangatlah diperlukan. Dalam proses maju mungkin saja kita gagal, tetapi kegagalan itulah yang akan mengantarkan kita pada kesuksesan. Atau dalam proses pasif, mungkin saja kita tidak merasakan kegagalan tetapi kita juga tidak akan merasakan kemajuan. Bertahan dan berpuas diri memang tidak akan merugikan, tetapi semangat maju lah yang terbaik.

Dalam perspektif rohaniah, Rasulullah saw menekankan, Setiap kali keburukan datang, maka hilangkanlah keburukan dengan kebaikan. Kita boleh banyak salah dan dosa, tetapi dengan kebaikan lah kita akan dianggap menang di sisi Allah taala. Orang yang puas dengan capaian ibadahnya mungkin saja jarang melakukan kesalahan dan dosa, tetapi dia tidak akan maju di jalan Tuhan ketika nir kebaikan dan karya.  Jadi bertahan dari dosa adalah baik tetapi menyeranglah yang paling baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun