Mohon tunggu...
Juslianto
Juslianto Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Akuntansi Manajemen Pemerintahan Politeknik Negeri Bandung yang sedang merintis bisnis di bidang kuliner dan portal infomasi event kemahasiswaan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Layanan Kesehatan Gratis, Baik Atau Buruk ?

27 Mei 2016   19:12 Diperbarui: 27 Mei 2016   19:23 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk beramal. Perspektif yang dianut seseorang ketika beramal adalah memberi dengan hanya mengharapkan ridho-Nya tanpa mengharapkan timbal balik setimpal secara nyata. Belakangan, ada beberapa cara unik yang bisa kita lihat dalam beramal, salah satu contohnya adalah memberikan pelayanan kesehatan gratis seperti yang dilakukan Prof. Aznan Lelo di Medan. Beliau membuka praktik pelayanan kesehatan tanpa papan nama dan akan tersinggung jika pasien menanyakan harga jasa pelayanan kesehatan yang beliau berikan.

Hal diatas adalah sebagian dari banyak cerita yang ada. Nilai positif dari hal ini tentu tidak usah kita ragukan lagi. Tentunya masyakat ekonomi lemah akan sangat terbantu dengan adanya hal ini. Namun, apakah hal ini sepenuhnya tidak memiliki resiko ? Belum tentu. Dan mungkin resiko yang ditimbulkan juga akan sama besar dengan dampak positif yang di dapat.

Carut marut ekonomi rakyat yang terjadi di Indonesia, membentuk mental masyarakat menyenangi hal-hal yang bersifat gratis atau murah. Coba bayangkan, ketika banyak pengobatan gratis di mana-mana, akan membentuk pemikiran masyarakat yang semakin enggan untuk membayar biaya perawatan rumah sakit. Toh mereka pikir, “kalau ada yang gratis, kenapa harus bayar”. Semakin banyak masyarakat yang menuntut pelayanan kesehatan gratis, tapi tidak mempertimbangkan biaya yang harus dikeluarkan lembaga pelayanan kesehatan untuk memberikan pelayanan dan obat-obatan bagi pasien mereka. Hal ini tentu saja dapat memicu anggaran defisit bagi para lembaga pelayanan kesehatan masyarakat. Yang berdampak pula pada menurunnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

Kembali lagi, setiap hal yang ada di dunia ini pasti memiliki dampak positif dan negatif. Mereka yang berniat ikhlas membantu masyarakat dengan memberikan pelayanan kesehatan gratis perlu diapresiasi dalam hal ketulusan dan pengabdiannya terhadap kepentingan umat. Namun alangkah lebih baiknya, setiap keputusan baik yang kita ambil, juga perlu pertimbangan akan dampak bagi orang lain di masa yang akan datang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun