Seharusnya bila memang kedua mobil tersebut terpaksa harus dikirim dengan melewati jalan umum menuju ke lokasi pameran, untuk menghindari persepsi yang keliru di kalangan masyarakat, maka sudah selayaknya atribut resmi seperti lambang dan teks "POLISI" semestinya ditutup, sehingga tidak terbaca oleh publik, dan harus dengan pengawalan khusus.
Demikian juga pada saat dipajang di dalam area/stand pameran, harus diberikan notifikasi yang jelas sehingga mudah dibaca oleh para pengunjung stand pameran, yang intinya menyatakan bahwa kedua mobil tersebut bukanlah mobil dinas organik kepolisian dan hanya ditujukan untuk keperluan pameran. Nama pemilik yang meminjamkan kedua mobil mewah tersebut juga harus dipublikasikan, untuk memenuhi azas transparansi untuk menghindari adanya konflik kepentingan.
Bilapun itu dilakukan, masih juga terasa aneh, mengapa harus memamerkan mobil mewah sebagai contoh mobil dinas patroli? Saya juga tidak tahu persis, apa sebenarnya maksud diadakannya kagiatan semacam itu. Saya rasa terlalu berlebihan bila ini hanya sekedar untuk memeriahkan pameran menyambut hari Ultah Kepolisian ke-68. Mengapa tidak memamerkan kondisi kendaraan apa adanya saja, sehingga dapat menambah intensitas pengetahuan dan kecintaan masyarakat terhadap institusi Kepolisian RI?
Yang dikuatirkan adalah adanya kepentingan komersial yang tersembunyi di balik penggunaan atribut Kepolisian tersebut, apalagi dalam rangka pameran yang mana seolah-olah memberi isyarat bahwa Lamborghini adalah merek mobil yang layak digunakan oleh pihak kepolisian. Hal ini tentu memicu berbagai anggapan dan persepsi yang beredar di masyarakat, dan bahkan dapat berpotensi menjadi berita yang bias dan tak menutup kemungkinan akan tersebar luas hingga ke dunia international.
Saya rasa, mungkin tanpa disadari oleh pihak kepolisian dhi pelaksana acara pameran, bahwa hal ini akan dapat menimbulkan permasalahan yang serius di kemudian hari. Oleh sebab itu, kasus ini harus sesegera mungkin dilakukan klarifikasi dan pengamanan terhadap lambang dan atribut kepolisian agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi di kalangan luas.
Salam
Sumber Berita klik disini
Ilustrasi gambar : m.okezone.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H