(1) Kenangan
(2) Apakah kenangan itu?
(3) Dan tahukah kamu apakah kenangan itu?
(4) Pada hari di mana semua luka-tawamu seperti laron
 yang beterbangan
(5) dan senyum-perihmu seperti bulu yang
 dihambur-hamburkan
(6) Maka adapun orang yang masa lalunya bersabar-perih
(7) maka ia berpulang pada bahagia-seri
(8) Dan adapun orang yang masa lalunya berfoya-tawa
(9) maka tempat kembalinya adalah sunyi
(10) Dan tahukah kamu apakah sunyi itu?
(11) Yaitu api kenangan yang penuh pedih
4. Pengakuan - Fitrawan Umar
Sebetulnya, ada daun jatuh meluruh tepat di samping kita sore itu
setelah gemuruh hendak membunuh, dan kita sembunyi dalam lusuh
Hujan pun jatuh satu-satu
detik dan detik menjelma air, jatuh menjadi ragu
Kita memang berada di bawah Samanea saman yang sama
meneduh
memandang hujan yang satu
Namun, kita menjelma ranting
kering, seolah air lupa membasahi
Sebetulnya, ada daun jatuh meluruh di samping kita sore itu
kita melihatnya
Hanya, kita lebih memilih berpikir mengapa daun terjatuh
ketimbang memulai suatu cerita dari daun yang luruh itu
**
Nah, puisi mana menurut kalian yang paling manis dan indah?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H