Lomba sekolah bersih merupakan ajang tiap tahun yang diadakan Dinas Pendidikan Provinsi dengan menurunkan  tim penilai yang mendatangi sekolah --sekolah SMA Negeri di Kayong Utara. Tim penilai datang ke SMA Negeri 2 Teluk Batang, untuk menilai sekolah bersih di SMA Negeri 2 Teluk Batang, kamis 6 Juni 2024.Â
 Tim yang datang berjumlah 5 orang, Pak Jasmani M.Pd sebagai koordinator penilai , Widodo M.Pd, Tulus S.Pd, Isjuandi M.Pd dan Erik Yuniastuti S.Pd sebagai anggota. Secara umum ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat terus berlanjut seperti, debu dipintu dan celah jendela juga diperhatikan kemudian sawang/awai-awai yang bergumpal perlu ditemukan dan perlengkapan kelas harus kita lengkapi.
Pak Jasmani M.Pd adalah pengawas SMA/SMK yang ada dikabupaten kayong utara dimana Pak jasmani memiliki tugas memberikan lembaran-lembaran angket kepada siswa untuk mengisi angket tersebut lembaran angket tersebut memiliki 25 poin dan 4 kriteria yang harus diisi oleh siswa.
Menurut Pak Jasmani M.pd  "tujuan dari kegiatan lomba sekolah bersih supaya sekolah itu tetap bersih dan tujuan akhirnya nanti sekolah itu bisa membudayakan kebersihan tanpa dibantu  oleh bapak/ibu guru. Jadi nantinya siswa itu akan dengan sendirinya memiliki kesadaran akan kebersihan dilingkungan sekolah dan menjaga kebersihan sekolah".
Ia juga menambahkan saran saya untuk SMA Negeri 2 Teluk Batang kedepannya tetap eksis menjaga kebersihan dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan memang tertata tanpa melihat dari kegiatan luar yang mengadakan supervisi atau kegiatan lomba agar berkerja dengan baik. Harapan saya untuk SMA Negeri 2 Teluk Batang bisa mendapatkan nilai yang baik sehingga mendapatkan juara untuk tingkat kabupaten Kayong  Utara dan juga dalam kesehariannya tanpa dipandu tetap bersih.
 "tujuan dari sekolah mengikuti sekolah bersih itu, pertama untuk membentuk karakter dari para peserta didik supaya bisa membudayakan bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan sekolah, tidak membawa sampah, kemudian memberi kesadaran pada siswa bahwa sampah itu adalah masalah besar bagi lingkungan. Untuk memberikan suatu pendidikan dan menjadikan karakter positif bagi siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan"jelas Samsol Selaku Kepala Sekolah.
Ia juga menambahkan harapan saya untuk semua warga sekolah dengan kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh  warga sekolah, baik siswa maupun guru untuk peduli dengan masalah sampah. Artinya guru maupun siswa jangan memandang sampah itu sesuatu yang biasa saja, tapi sampah itu adalah masalah yang bisa menyebabkan dampak negatif pada lingkungan maupun kesehatan pada orang sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H