Mohon tunggu...
Franky Adinegoro
Franky Adinegoro Mohon Tunggu... profesional -

Tinggal di Curup, Kab. Rejang Lebong, Bengkulu. Menikah dengan Laila Zunairah. Ayah dua anak. Suka menulis dan membaca buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yuk Nulis Otobiografi Sebelum Terlambat!

30 September 2017   23:12 Diperbarui: 30 September 2017   23:15 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah." ~ Pramoedya Ananta Toer (Rumah Kaca)

Suatu hari, seorang teman bertanya kepadaku," Siapa nama istri Gajah Mada?"

Lama saya berpikir, namun, tak satupun literatur atau informasi yang pernah saya baca, sehingga saya terpaksa menyerah. Tidak bisa jawab pertanyaan itu. "Lalu siapa?" aku bertanya balik.

"Ya, tentu saja Nyonya Gajah Mada," jawab temanku sambil terkekeh.

Meskipun asalnya dari guyonan, aku sempat berpikir. Seandainya Patih Gajah Mada, Syekh Siti Jenar, Nabi Khidir, dulunya hobi MENULIS diari (hehehe... seandainya...) mungkin saat ini orang akan tahu banyak informasi soal diri mereka. Padahal mereka-mereka ini merupakan tokoh besar, berpengaruh, fenomenal, dan inspiratif dalam sejarah. 

Aku juga sempat mikir, apa saja sih hobi Patih Gajah Mada itu? Siapa saja nama anak-anaknya? Bagaimana sih kok dia sampai sesakti itu? Siapa gurunya? Pokoknya banyak hal yang membuatku penasaran terkait sosok yang terkenal dengan Sumpah Amukti Palapa-nya itu.

Saat ini, ketika seseorang meninggal dunia, paling-paling biografinya hanya bisa kita lihat di selembar Buku Yasin. Ya, hanya di selembar Buku Yasin. Sebuah tulisan yang sangat singkat. Itupun sebenarnya tidak pas jika dikatakan tulisan biografi. Lalu, hanya sebegitu sajakah seorang anak Adam dihargai? Bahkan anak keturunannya saja terkadang sudah lupa siapa nama lengkap sang kakek. Celaka dua belas!

Lalu, apa solusinya? "Tulislah otobiografimu sejak sekarang. Tidak perlu menunggu orang lain yang menuliskan. Masa, nulis surat cinta aja bisa, nulis riwayat hidup sendiri gak bisa? Hehehehe...." sindir seorang teman.

Sekali lagi: "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah." ~ Pramoedya Ananta Toer (Rumah Kaca)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun