Mohon tunggu...
Franky Adinegoro
Franky Adinegoro Mohon Tunggu... profesional -

Tinggal di Curup, Kab. Rejang Lebong, Bengkulu. Menikah dengan Laila Zunairah. Ayah dua anak. Suka menulis dan membaca buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siang Itu Wak Uban Kembali Mewejangiku

30 September 2017   21:51 Diperbarui: 30 September 2017   22:31 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siang kemarin, selepas Sholat Zuhur di Masjid Taqwa, Kampung Jawa Curup, sebuah kelurahan yang terletak di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, aku sempat berbincang dengan Wak Uban.Seperti biasa, pria berusia hampir 70-an tahun itu melontarkan ucapan syarat hikmah.

"Apa yang membedakan orang sekarang dengan Rasulullah SAW dan para sahabat beliau?" ujarnya.

Belum sempat aku menjawab, Wak Uban langsung berkata, "Kalau Rasulullah dan para sahabat sedikit makan, sedikit tidur, sedikit bicara. Sedangkan kita saat ini sedikit-sedikit makan, sedikit-sedikit tidur, sedikit-sedikit bicara."

Seolah tak mau memberi kesempatan kepadaku untuk menanggapi, Wak Uban, lelaki yang sangat tekun menjalankan tirakat para sufi itu kembali berkata, "Tahukah kamu, apa bid'ah pertama yang terjadi setelah wafatnya Rasulullah? Kenyang. Kenapa kenyang? Karena perut kenyang menyebabkan kita malas ibadah, pikiran menjadi tumpul, dan hati menjadi keras sehingga akan melahirkan sifat-sifat tercela."

Mendengar ucapan itu, aku hanya bisa mengernyitkan dahi. Termangu. Tak tahu harus berkata apa. Karena aku tahu, pria itu sedang mengajariku sesuatu yang sangat penting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun