Di masa kejayaan surat kabar Poetri Mardika ini, para penulisnya yang kebanyakan perempuan menorehkan gagasannya. Penggunaan pers ini digunakan sebagai cara untuk penyebar gagasan kemajuan sekaligus menjadi sarana praktis untuk pendidikan dan pengajaran. Dengan terbitnya surat kabar Poetri Mardika ini membuat gagasan dapat disebarluaskan dan pergerakan semakin masif.
Kemajuan akan pendidikan di masa munculnya Poetri Mardika ini mulai terlihat. Perempuan di Batavia menjadi lebih terpelajar. Stigma bahwa perempuan hanya mengurusi urusan sumur, kasur, dan dapur perlahan mulai hilang. Perempuan-perempuan Indonesia perlahan mulai tahu membaca dan menulis.Â
Selain itu juga, mereka lebih paham dan menolak untuk dipoligami berkat pengajaran yang diberikan. Organisasi Poetri Mardika memang lah organisasi berbasis pendidikan yang berkonsentrasi penuh untuk memajukan pendidikan perempuan Indonesia. Namun yang lebih luas daripada itu adalah organisasi Poetri Mardika ini menjadi sarana untuk meningkatkan derajat perempuan Indonesia.
Kini, tak lagi ada stigma bahwa perempuan masih terbelenggu. Perempuan bisa setara, bisa mendapatkan kesempatan dan peran yang setingkat dengan laki-laki. Tak ada lagi diskriminasi atau pandangan sebelah mata bagi kaum perempuan. Lewat Poetri Mardika juga perempuan dapat membuktikan eksistensinya di dunia pers, dan dapat menorehkan opini yang dapat membangun bangsa ini.Â
Sudah seharusnya kita sebgaai perempuan di era modern seperti sekarang agar lebih bersemangat, bertekad memajukan pendidikan Indonesia, dan menorehkan opini kita guna mendorong kemajuan bagi bangsa ini.