Sebagian besar masyarakat yang sering beraktivitas pasti suka banget sama healing dengan di isi waktu liburan. Apalagi dengan liburan ke tempat yang menarik. Tapi tahu enggak sih Histozen kalau jalan-jalan juga disebut sebagai kegiatan pariwisata loh. Secara definisi singkatnya, pariwisata merupakan kegiatan yang berhubungan dengan tujuan hiburan atau perjalanan.Â
Menurut Organisasi Pariwisata Dunia (World Tourism Organization) atau WTO menjrelaskan bahwa pariwisata merupakan kegiatan pribadi atau sekelompok untuk bepergian dengan cara perjalanan atau menduduki suatu tempat dengan batas waktu tertentu guna liburan, bisnis, dan tujuan lainnya.Â
Bahkan menurut salah satu ahli yakni Sinaga mengungkapkan kalau pariwisata menjadi jenis perjalanan yang tentunya direncanakan dan dilakukan dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan kepuasan dan kesenangan. Makanya enggak heran kalau kegiatan pariwisata sangat disukai oleh masyarakat.
Selain kepuasan dan kesenangan bagi individu atau sekelompok orang yang mengunjungi tempat tersebut, kegiatan pariwisata juga sangat menguntungkan bagi negara. Hal ini karena pariwisata dapat meningkatkan devisa negara serta menjadi pengembangan obyek dan daya tarik wisata. Oleh karena itu destinasi wisata lokal sedang dikembangkan oleh pemerintah untuk menarik massa.
Bagi Histozen yang hendak liburan ke pulau Jawa, Solo bisa menjadi solusinya lho. Solo sebagai salah satu kota di Jawa Tengah, kota ini terkenal dengan tradisi Sekatennya.Â
Sebagian masyarakat sepakat bahwa Solo menjadi kota dengan berbagai kebutuhan namun harganya murah. Banyak yang menjatuhkan hatinya untuk tinggal di wilayah tersebut karena biaya yang cenderung murah dan suasana yang hangat seperti wilayah Yogyakarta. Meski murah dan menjadi target liburan masyarakat kota, Solo juga memiliki banyak destinasi wisata lokal yang recomended dan patut diacungi jempol.Â
Solo menyimpan banyak tempat manis salah satunya adalah Keraton Surakarta Hadiningrat. Destinasi wisata ini bukan hanya untuk liburan saja melainkan Histozen dapat belajar juga nih mengenai sejarah dan tahu apa saja sih dalamnya Keraton Surakarta.
Keraton Surakarta terletak di pusat Kota Solo, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon. Keraton mulai dibangun sekitar tahun 1743 hingga 1745.
Pembangunan Keraton menggunakan bahan kayu jati yang berasal dari Alas Kethu dekat dengan wilayah Wonogiri. Pangeran Mangkubumi merupakan arsitek dari keraton ini yang tidak lain adalah raja Solo yang memberontak kesultanan Yogyakarta yakni Hamengku Buwana I.Â
Apabila Yogyakarta bergelar Hamengku Buwana sedangkan Solo bergelar dengan Paku Buwana. Baik Solo maupun Yogyakarta berasal dari akar sejarah yang sama yakni Kerajaan Mataram Islam sehingga tidak heran bahwa bentuk Keraton Surakarta dengan Keraton Yogyakarta memiliki beberapa kesamaan.Â
Di masa terdahulu, fungsi dari Keraton adalah sebagai pusat kegiatan politik, pusat keagamaan dan juga kebudayaan. Keraton yang menjadi pusat pemerintahan terbilang unik karena berada di tengah wilayah dengan di kelilingi tempat penting lainnya seperti masjid dan alun-alun. Dalam historisnya, tata letak ini disebut juga sebagai sistem Macapat atau Mocopat.