Sambas - Menggambarkan sesuatu memang berbagai macam caranya. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh pemuda Pemangkat, Wahyudi (33). Field Officer (FO) PKBI Cabang Sambas untuk wilayah Puskesmas Subah ini menggambarkan hasil kunjungannya ke Puskesmas yang berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang ini melalui Recording Grafic.
Recording Graphic (merekam grafis) merupakan sebuah cara yang dikembangkan oleh Negara Negara berkembang, sebagai sebuah alat untuk menggambarkan, menceritakan sesuatu. Wahyudi menceritakan grafis yang dibuatnya adalah hasil kunjungan ke Puskesmas Subah beberapa waktu lalu.
Dalam rekaman tersebut, ia menceritakan tentang kondisi puskesmas yang ia kunjungi. "Dalam gambar ini, saya buat sesuai apa yang saya lihat dan dengar. Salah satunya adalah puskesmas Subah yang membuka layanan 24 jam. Kemudian tidak ada rumah dinas untuk bidan, puskesmas yang kekuranag tenaga kesehatan," ungkapnya sambil jarinya memoles memberi warna pada kertas planel.
Dalam gambar tersebut ia juga menyampaikan berita tentang jarangnya bidan berada di tempat, sumber daya manusia dan fasilitas gedung yang kurang, mayoritas masyarakat masih melahirkan dengan dukun karena belum ada kemitraan bidan dan dukun (sampai dengan tahun 2013)," kata pemuda yang akrab disapa Yoyok ini.
Wahyudi (yoyok) menceritakan bahwa bakat menggambar yang ia miliki saat ini sudah dimiliknya sejak SD. Kemudian ia mengatakan bahwa kegemarannya membaca komik juga sebagai salah satu penyebanya. "Ini adalah efek dari kegemaran saya membaca komik," pungkasnya.
"Ini (Recording Graphic) adalah inovasi Jurnalis Warga (JW) yang akan dikembangkan nantinya, dengan tidak mengenyampingkan konten-konten lainnya seperti tulisan, radio, dan video," ungkap Jepriadi Fasda OMP Media di sambas, kamis (19/6).
Yeni Januarti, Penanggung Jawab Program OMP PKBI Kabupaten Sambas, membenarkan bahwa Yoyok tidak pernah dilatih dalam membuat recording graphic. "Tidak pernah dilatih, hanya kemaren kita dari PKBI pernah mengikuti kegiatan yang menggunakan media recording grafik, kemudian kami menceritakan hal itu kepadanya. Jadi ia dibekali saja di sini (PKBI)," kata Yeni.
Yeni sendiri juga berharap kreativitas seperti ini dapat dikembangkan. "Ingin mengembangkan rekording grafik, dengan metode/media ini kita dapat menggambarkan kepada masyarakat tentang situasi yang terjadi. Kemudian yang menarik adalah, kit bisa membuat orang yang tidak mengert/tertariki dengan tulisan yang panjang, bisa diketahui lewat gambar ini," katanya.
Yeni melanjutkan bahwa Model seperti ini lebih banyak dikembangkan di kota besar, seperti jakarta, bandung, dan lainnya. Potensi di Sambas ini ada sehingga harus lebih dikembangkan lagi," harapnya.
Penulis : Juliadi
Editor : Jepriadi