Di Purwakarta khususnya, atau mungkin di Indonesia pada umumnya, masih banyak warga yang menghadapi dilema besar ketika masalah kesehatan bertemu dengan kondisi ekonomi yang sulit.Â
Salah satu keresahan yang sering muncul adalah ketakutan membawa anak yang sakit ke rumah sakit karena status BPJS Kesehatan yang menunggak.
Bagi keluarga yang penghasilan sehari-harinya hanya cukup untuk makan, membayar tunggakan iuran BPJS sering kali terasa mustahil. Kondisi ini membuat banyak keluarga merasa terjebak.Â
Di satu sisi, kesehatan adalah prioritas utama. Namun, di sisi lain, ketidakmampuan melunasi tunggakan BPJS menciptakan ketakutan bahwa layanan medis akan ditolak atau terbatas.
Setelah pandemi COVID-19, banyak warga kehilangan penghasilan atau mengalami penurunan ekonomi yang signifikan. Akibatnya, mereka tidak mampu membayar iuran BPJS yang menunggak sejak masa sulit itu.
Mereka tidak hanya membutuhkan solusi jangka pendek, tetapi juga dukungan dan perhatian dari pemerintah serta masyarakat untuk membangun sistem kesehatan yang inklusif dan responsif terhadap kondisi ekonomi yang sulit. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H