Mohon tunggu...
Royke Kumowal
Royke Kumowal Mohon Tunggu... profesional -

Lulusan Sarjana S1 yang sedang melanjutkan studi S2 di Apollos Jakarta.\r\n\r\nAktif di Kompasiana dan menyukai dunia jurnalistik.\r\n\r\nPernah bekerja sebagai Reporter/ wartawan di PurnamaNews dan seorang citizen journalist.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

(Membalas) Surat Terbuka Untuk Anggun C. Sasmi

29 April 2015   01:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:35 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14302441411538361266

[caption id="attachment_363355" align="alignleft" width="300" caption="Jokowi dan Anggun"][/caption]

Kepada Yth. Anggun C. Sasmi.

Di Tempat

Melihat begitu semangatnya Anda dalam mengikuti demo di Perancis bahkan sampai berdiri paling depan untuk mengangkat suara kepada Indonesia saat akan memberlakukan hukuman mati kepada Narapidana “Bali Nine”, Saya sebagai warga Indonesia, suku Manado-Batak yang tinggal di daerah pedalaman Kalimantan tepatnya Malinau, Kalimantan Utara, sungguh sangat menyayangkan atas apa yang Anda lakukan. Anda mengaku warga Negara Indonesia tetapi berdiri bersama bangsa lain menentang sikap patriot dari Indonesia untuk memberlakukan hukuman mati kepada Narapidana yang sudah membunuh juga anak-anak bangsa Indonesia secara perlahan dengan Narkoba.

Saya memberikan apresiasi juga kepada Ayu Utami, rekan dan teman sesama Citizen Jurnalis Kompasiana yang telah mengirimkan surat terbuka juga kepada Mba Anggun tentang surat terbukanya kepada Bapak Presiden jokowi.

Saya di sini mencoba untuk membahas tentang surat yang Anda kirimkan secara terbuka kepada Pimpinan Tinggi Indonesia, Bapak Presiden Joko Widodo. Ada beberapa hal yang menarik bagi Saya dalam Surat Anda dan sungguh menggelitik saat membacanya. Mari kita lihat bersama:

1.Yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo

Kami bangga kepada Anda, sebagai orang Indonesia karena Anda masihmenghormati Presiden Tanah Air Anda walau Anda sudah berada jauh dari Indonesia.

2.“Seperti yang mungkin Bapak ketahui, sudah bertahun-tahun Saya bermukin di Perancis. Sebagai orang Jawa dan orang Indonesia Saya sangat bangga dengan budaya yang mengalir di darah Saya dan saya merasa sangat beruntung bisa tinggal di Negara yang sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, sebagai wanita dan juga artis, ini adalah sumber inspirasi yang sangat berharga.”

-Mungkin karena terlalu lamanya Anda di Negara orang dan bukan di Negara Anda sendiri Anda tidak menyadari bahwa Indonesia sekarang sedang Darurat Narkoba dan menyatakan perang kepada Narkoba yang telah merusak dan membunuh generasi-generasi penerus bangsa.

-Kalau Anda bangga dan beruntung dengan budaya yang mengalir di darah Anda sebagai Indonesia, helloooo…kenapa Anda tinggalkan Indonesia dan “bertahun-tahun bermukim di Perancis? Bukankan Anda seharusnya mengangkat budaya Indonesia dari Negara Anda sendiri?

3.“Tentu saja Saya sangat mengerti dampak negative dari narkoba terutamadi Indonesia dan Saya sangat setuju juga selalu mendukung pemberantasan Narkoba di dunia. Tetapi saya juga yakin bahwa hukuman mati bukan satu solusi untuk menurunkan tingkat kriminalitas atau untuk menjaga kita dari semua kejahatan. Hukuiman mati menurut Saya adalah kegagalan sisi kemanusiaan juga hilangnya nilai-nilai hukum keadilan. Hukuman mati bukanlah keadilan, ataupun penyebabnya. Saya amat dan sangat yakin untuk ini.”

-Anda mengerti dampak negative Narkoba dan setuju mendukung pemberantasan narkoba tapi tidak setuju adanya hukuman mati? Baiklah kalau begitu, Mba Anggun, saya ingin mengatakan sesuatu kepada Anda.

a)Hukum di Indonesia bukan hukum di Perancis ataupun di Australia, ataupun di Filipina, ataupun di Nepal. Negara-negara tersebut punya hukumnya masing-masing. Kalau Anda tidak setuju Bapak Serge Atlaoui dihukum mati atas kesalahannya harusnya Anda mengatakan padanya sebelum dia tertangkap untuk tidak bermacam-macam menghancurkan bangsa Indonesia dan generasi-generasinya dengan Narkoba. Atau Anda harusnya orasi di depan rakyat Perancis agar kalo mereka mau membuat pabrik narkoba dan ingin menjualnya buat saja di Negara sendiri dan jual kepada rakyatnya sendiri dan jangan kepada Negara lain. Dan tolong pesankan kepada mereka kalau bermacam-macam untuk menghancurkan bangsa dan generasi Indonesia, hukumannya adalah MATI!

b)Hukuman mati memang bukan satu solusi menurunkan kriminalitas, TETAPI satu-satunya solusi diantara solusi yang harus diterapkan kepada Bandar narkoba terbesar. Saya bertanya kepada Anda, “Apakah apabila mereka (tersangka Bali Nine) tidak dihukum mati Anda dapat menjamin bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatan mereka kembalibaik dalam skala besar ataupun dalam skala kecil?

c)Hukuman mati bagiAnda kegagalan sisi kemanusiaan dan juga hilangnya nilai-nilai hukum keadilan. Lalu bagaimana dengan Membunuh secara perlahan melalui narkoba ? bukankah Anda aktivis anti narkoba? Anda seharusnya tahu itu. Saya melihat di sini bukan sisi kegagalan manusia dan hilangnya nilai-nilai hukum keadilan. Tetapi KETEGASAN! Kalau Anda punya anak, dan anak Anda nakal, Anda pasti akan menghukumnya kan? Apakah hukuman yang Anda berikan saat anak Anda nakal bermain hujan dengan mencuri itu sama? Seorang Bandar narkoba, dia membunuh banyak orang secara perlahan dengan obatnya itu, tetapi Indonesia hanya menghukum 1 orang, yaitu bandarnya, apakah itu salah dan berarti tidak adil ? Bukankah hak manusia juga untuk hidup tanpa Narkoba dan lingkungan yang bersih dari Bandar-bandar narkoba? Saya harap Anda tidak melihat dari satu sisi saja.

4.“Hukum yang diberikan terhadap Bapak Serge Atlaoui membangunkan emosi yang sangat dalam di Eropa, terutama di Perancis. Saya termasuk orang yang merasakan ini karena banyaknya sisi-sisi keruh yang akhirnya terlihat lebih jelas di dalam kasus pengadilan Bapak Serge Atlaoui, keraguan yang membuat keputusan hukuman mati menjadi tidak dimengerti karena banyaknya ketidaktentuan dalam kasus beliau. Selain itu Saya peribadi yakin bahwa Bapak Serge Atlaoui tulus dan jujur.

-Membangun emosi yang sangat dalam di Eropa, terutama di Perancis. Sudah tentu kita pasti akan berempati terhadap sesuatu yang mendatangkan duka, tetapi Anda harus membedakan antara keadilan dengan perasaan. Adil itu terkadang kejam untuk beberapa orang tetapi menyelamatkan banyak orang.

-Apakah Anda selalu mengikuti pengadilan dari Bapak Serge Atlaoui cs dari pertama sampai Anda berani mengatakan ”Banyaknya sisi keruh…di dalam kasus pengadilan Bapak Serge Atlaoui..karena banyaknya ketidaktentuan dalam kasus beliau” Bolehkan Anda menjelaskan lebih jelas tentang yang mana itu? Karena apabila tidak, itu sama saja Anda mengatakan pengadilan di Indonesia begitu kotor sampai tega-teganya menghukum orang yang tidak bersalah.

-Mba Anggun, Anda adalah wanita terpelajar, Anda juga pasti tahu bahwa yang namanya ketulusan dan kejujuran seseorang tidak dapat dinilai secara instan tanpa bertatap muka langsung dengan orangnya dan terlibat langsung dalam waktu yang lama. Itu bicara soal proses bukan instan. Bijaksanalah dalam menilai orang.

5.“……Di Eropa, Indonesia sekarang terkait oleh image Negara yang membunuh…….Saya tidak ingin wajah Indonesia tergores seperti ini dan dihakimi oleh dunia sedangkan Indonesia yang saya tahu dan impikan adalah Negara yang toleran dan berikhwan.

-Apakah benar apa yang Anda maksud dengan kata “Di Eropa” tersebut? Artinya Anda sedang berbicara seakan akan Anda adalah perwakilan dari semua Negara di Eropa, yang berarti bukan hanya Perancis saja berarti yang mengatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang membunuh? Boleh tolong sebutkan Negara-negara mana saja itu Mba Anggun yang ada di Eropa? Hati-hati Mba Anggun, Anda berarti sedang berbicara atas Negara-negara di Eropa loh. Dan lebih menggelitik lagi adalah dalam surat Anda ada mengatakan bahwa Anda bangga sebagai orang Indonesia tetapi justru tidak berbuat apa-apa untuk menjelaskan hal tersebut kepada mereka yang memberi image salah kepada bangsa Indonesia yang Anda kagumi dan banggai itu. Tapi koqmalah malah ikut-ikutan ya…???

6.Bapak Presiden, Anda mempunyai kekuasaan untuk membuat dunia kita ini lebih baik, dengan dikurangi kekerasan, tanpa tumpahnya darah, tanpa kebrutalan, seperti yang tertulis di Pancasila: Kemanusiaan yang adil dan beradab.”

-Apakah Anda secara tidak langsung sedang berkata kepada Bapak Presiden Jokowi bahwa dalam masa kepemimpinan beliau, Bapak Presiden Jokowi sedang membuat dunia ini menjadi tidak lebih baik, penuh kekerasan, penuh tumpah darah dan brutal ?

7.“Sebagai putri Jawa, dengan hormat saya memanggil jiwa kemanusiaan Bapak yang selama ini menjadi karakhteristik dan menggambarkan jalan hidup Bapak ……”

-Kalau masih mengaku putri Jawa, kembalilah ke Indonesia dan tinggalah di Jawa!

-Lagi-lagi Mba Anggun bermain kalimat dalam suratnya. Apakah menurut Mba Anggun, Bapak Presiden kita sudah kehilangan jiwa kemanusiaannya sampai dipanggil-panggil segala?

Demikian beberapa kalimat yang Mba Anggun tulis dalam surat Mba Anggun kepada Bapak Presiden Jokowi. Saya hanya berusaha realistis dalam menafsirkannya. Dan pesan Saya, Saya harap Mba Anggun dapat lebih bijak lagi apabila ingin menanggapi sesuatu kepada bangsa Indonesia. Bukan tidak boleh, tetapi pelajarilah lebih dalam dahulu, ketahuilah lebih banyak lagi sebelum menyatakannya.

Mohon maaf sebelumnya apabila ada kata-kata yang tidak berkenan, dan terima kasih atas perhatiannya.

Hormat Saya,

Anak Bangsa dari Desa Sesua, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun