Mohon tunggu...
Royke Kumowal
Royke Kumowal Mohon Tunggu... profesional -

Lulusan Sarjana S1 yang sedang melanjutkan studi S2 di Apollos Jakarta.\r\n\r\nAktif di Kompasiana dan menyukai dunia jurnalistik.\r\n\r\nPernah bekerja sebagai Reporter/ wartawan di PurnamaNews dan seorang citizen journalist.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kotaku Kota Cerdas! (Malinau Kota Pelangi)

1 Mei 2015   06:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:30 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_363775" align="aligncenter" width="371" caption="Kantor Bupati Malinau"][/caption]

Tidak banyak orang mengetahui tentang Kota Malinau. Sebuah kota yang masih berumur remaja di provinsi baru yaitu Kalimantan Utara dengan konseppengembangan kotanya dinamakan GERDEMA (Gerakan Desa Membangun) mulai menunjukkankebolehannya dalam membangun kota yang cerdas. Suatu konsep yang langka dan jarang ditemui di kota manapun di mana pembangunan kotanya di mulai dari desa. Ini adalah suatu paradigma yang baru, karena pada umumnya pembangunan sebuah kota dimulai dari pusat kota tersebut lalu ke bawah. Dan hasilnya, lebih banyak kegagalannya dibanding keberhasilannya.

Reformasi kota untuk menjadi kota yang cerdas harus di mulai dari bawah, yaitu desa. Agar seluruh masyarakat dapat merasakan kesejahteraan yang sesuai dengan sila ke-5 Pancasila yaitu “Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebuah kota tidak bisa berdiri sendiri tanpa desa. Sebuah pembangunan kota harus bisa dirasakan juga oleh seluruh masyarakatnya. Oleh karena itu untuk membangun sebuah kota yang cerdas diperlukan Pemimpin yang cerdas. Pemimpin yang cerdas adalah pemimpin yang kreatif dan dapat menemukan inovasi baru bagi pembangunan yang harus dilakukannya.

Hal ini dapat dilihat di kota Malinau. Sebuah kota yang masih terbilang muda dan dikenal sebagai KOTA PELANGI mulai menunjukkan gairahnya untuk bersaing dengan kota-kota besar yang ada di Indonesia. Di bawah kepemimpinan Bupati-nya yaitu Dr. Yansen TP., M. Si, Malinau berubah menjadi kota berkembang yang indah. Mengapa disebut sebagai Kota Pelangi ? Karena sifatnya yang heterogen, Malinau di diami bukan hanya suku dayak saja, tetapi berbagai macam suku lainnya yaitu suku Manado, suku batak, suku bugis, suku tidung, suku toraja, suku Jawa dan suku-suku lainnya yang udah merasakan begitu aman, nyaman, damai, dan sejahtera hidup di tengah kota Malinau. Toleransi yang tinggi di tengah masyarakatnya membuat Malinau tdak terpengaruh dengan isu-isu SARA yang mencoba memecah belah dan merusak tatanan masyarakan yang aman.

Bupati Malinau, Dr. Yansen TP., M. Si, telah membuat Kota pelangi ini menjadi Kota Intimung (Indah Tertib Makmur Unggul), di mana kecerdasan sebuah kota harus juga dimiliki oleh desa. Mengapa hal itu sangat perlu? Karena selama ini, pejabat pemerintah pusat terbiasa dengan cara pandang “One policy-fit for all”, yakni membuat suatu model kebijakan yang berlaku untuk semua termasuk dalam hal pembangunan masyarakat kota dan desa. Padahal karakhteristik, potensi, maupun masalah yang dihadapi masing-masing kota dan desa sangatlah berbeda. Melalui program GERDEMA, setiap desa di Kabupaten Malinau diberi kesempatan dan dukungan anggaran dari APBD Kabupaten Malinau untuk membuat inisiatif membangun desa dan masyarakatnya. Tujuannya agar Malinau menjadi berubah menjadi kota yang aman, nyaman,damai dan sejahtera. Dan program GERDEMA ini secara prinsip sejalan dengan semangat yang terkandung dalam UU Nomor 6 Tahun 2014, yang menekankan pada perubahan pembangunan Negara melalui dua jalur, yakni jalur dari Negara dan jalur dari Negara bersama-sama dari desa, yang dapat disederhanakan melalui sebuah gambar sebagai berikut:

[caption id="attachment_363774" align="aligncenter" width="600" caption="Sebuahgambar revolusi pembangunan"]

14304348121740988031
14304348121740988031
[/caption]

Selain itu, Malinau juga memiliki tempat wisata menarik seperti air terjun Semolon, Sentaban, Air panas Punan Mangkuasar, Tana Ulen dan Desa Wisata Setulang. Semuanya menarik untuk dikunjungi. Dengan keunikan dan keragaman budaya serta kearifan budaya lokal menjadikan Malinau memiliki ke khas-sannya sendiri sebagai Kota yang sedang berkembang. Anda dapat menemukan batik Malinau di sana bahkan juga beberapa pernak-pernik dayak seperti kalung, anting, dompet, topi, baju, dan sebagainya. Beberapa ukiran dayak pun dapat ditemui di rumah-rumah adat dayak, rumah panjang adat dayak, alat musik dayak, makanan khas/ kuliner dayak, dan sebagainya. Rasanya kurang lengkap, kalau Anda pergi ke Malinau tetapi tidak melihat keunikan serta kearifan budaya lokal setempat yang indah.

Pembangunan terus berjalan. Akses jalan-jalan baru mulai dibuka untuk mempermudah masyarakatnya saling berinteraksi dan mengenal satu sama lain. Sarana komunikasi pun tidak mau kehilangan kesempatan untuk ikut bersama-sama menjadikan Malinau sebagai kota yang cerdas. Tower-tower komunikasi dari telkomsel dan indosat bersaing untuk memberikan sumbangsih yang positif bagi Malinau. Bahkan sampai daerah-daerah pedalaman sekalipun sarana komunikasi Vsat dibangun di seluruh kantor camat perbatasan dan terpencil se-Malinau dengan fungsi: telepon, facsimile, email, internetan, dan teleconference.

Bahkan dalam hal lampu-lampu sepanjang jalan Malinau menggunakan lampu-lampu bertenaga surya untuk menerangi jalan-jalan perkotaannya dan jalan protocol. Sungguh, Kemajuan Malinau sekarang tidak berbanding lurus dengan umurnya yang baru 15 tahun. Apabila digambarkan dengan pertumbuhan manusia pada umumnya, Malinau adalah seorang anak remaja yang genius.

Berbicara soal pembangunan infrastruktur, SDM, SDA, dan lain-lainnya, sudah tentu Malinau harus memiliki keuangan yang mencukupi sebagai kota yang cerdas. Keuangan sangat penting sebagai penunjang terbesar bagi pengembangan dan pembangunan kota untuk menjadi lebih baik lagi. Dalam hal ini, Malinau begitu bijaksana dalam mengelola keuangannya. Keuangan dikelola dengan adil agar masyarakat dapat merasakan pertumbuhan dan pembangunan Malinau jauh lebih baik lagi. Malinau sebagai kota cerdas yang pengembangannya mau dimulai dari desa dengan sangat mengejutkan berani memberikan alokasi dana untuk dikelola kepada desa sebesar Rp 1,2 milyar – Rp 1,3 miliar/ desa/ tahun. Kepercayaan yang begitu besar diiringipengembangan Sumber Daya Manusia yang terus ditingkatkan membuat Malinau sejahtera desanya, sejahtera kotanya; cerdas desanya, cerdas juga kotanya.

Tetapi hal itu tidak akan terjadi apabila Malinau dipimpin oleh seorang pemimpin yang kerjanya hanya duduk dibalik meja, memberi tanda tangan, dan suka memberi perintah bawahanya. Tidak peduli dengan keadaan sekitar, hanyabisa duduk manis, terima gaji dan menikmati dinginnya AC di ruang kerjanya yang mewah. Itusih kerjanya manager. Karena Pemimpin yang baik adalah Pemimpin yang dekat dengan masyarakatnya dan mau mendengarkan setiap keluh kesah dari orang masyarakatnya juga.

Malinau bersyukur memiliki Pemimpin yang visioner, inovatifdan penuh semangat. Oleh karena itu peran Pemimpin yang cerdas untuk membangun kota yang cerdas sangat diperlukan.Karena kepemimpinan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan layanan public. Seorang pemimpin kota harus mampu memimpin untuk mengelola tugas sesuai dengan posisi, tugas pokok, dan fungsi yang dapat diembannya. Bukan hanya itu saja, seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan berprilaku, menyangkut keteladanan, kejernihan, dan keteduhan dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Dan Pemimpin Juga mampu berkoordinasi secara efektif, membangun budaya organisasi yang kolegial, sehingga mengayomi semua bawahannya agar bekerja dalam suasana yang nyaman dan kondusif.

Dan Malinau memiliki Pemimpin yang seperti itu untuk membangun dan menjadikan Malinau itu sendiri menjadi Kota yang cerdas. Kemampuan Dr. Yansen TP., M. Si, sebagai Bupati Malinau untuk mempengaruhi masyarakatnya sangat diayomi dan diakui. Ia tidak hanya duduk dibelakang meja jabatannya. Beliau juga mau turun bahkan berinteraksi dengan masyarakat tanpa adanya batas sebagai seorang pejabat Negara dengan masyarakatnya. Pemimpin seperti ini perlu ditiru. Masyarakat tanpa merasa takut dan segan pun terkadang berbicara soal pembangunan dan meminta solusi kepada pemimpin kotanya secara langsung dan bertatap muka. Arahan-arahan yang baik pun tidak lupa diberikan demi kemajuan Malinau oleh Dr. Yansen TP., M. Si, sebagai pemimpin yang penuh inovasi. Oleh karena itu tidak heran apabila beliau karena gagasan-gagasannya itu yang hebat beliau pernah diberi penghargaan “Innovative E-Gov” Gerdema dari Sekjen Departemen Dalam Negeri, Dyah Anggraeni, tahun 2013 silam. Pemimpin seperti ini, seharusnya mencuri perhatian Pemimpin pusat untuk dapat diperhitungkan dalam tingkat yang lebih besar lagi, bukan hanya satu kota, tetapi untuk memimpin seluruh kota di Indonesia.

Walaupun begitu, perlu diakui bahwa Malinau juga masih memiliki kelemahan yaitu dalam hal transportasi umum.Angkutan umum sebagai sarana transportasi masih perlu ditingkatkan lagi. Kurangnya sarana angkutan umum menjadikan masyarakat Malinau agak sulit untuk pergi berbelanja di pasar. Karena terbatasnya kendaraan umum membuat masyarakat terkadang menunggu lama angkutan umum yang lewat untukdapat sampai kepada tempat yang ditujunya. Peningkatan kendaraan umum perlu ditingkatkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) agar masyarakat dapat lebih nyaman lagi disaat pergi ke tempat-tempat yang ditujunya. Bukan hanya itu, pengaturan biaya transportasi juga perlu diatur dengan bijaksana agar biaya transportasi tidak terlalu mahal dan masih dapat dijangkau oleh masyarakat kecil.

Harapan Saya, Malinau menjadi kota yang berkelas dan menjadi contoh bagi kota-kota lainnya dalam hal pengaturan keuangannya, pengelolaannya, pembangunannya, dan lain-lainnya. Bukan hanya itu, Kiranya Malinau bisa masuk dalam daftar kota terbaik di Indonesia ataupun dunia internasional kelak. Masih banyak daerah yang butuh dibangunan agarMalinau menjadi kota yang lebih maju. Saya menantang para investor untuk mau menanamkan modalnya bagi pembangunan Malinau lebih pesat lagi. Bagi provider telekomunikasi lainnya selain telkomsel dan indosat, Saya juga menantang agar berani masuk Malinau membuat tower-tower komunikasi dan berpartisipasi membangun Malinau dalam hal komunikasi. Dan siapa pun Anda yang berjiwa maju, inovatif, kreatif, mari kita bersama-sama membangun Malinau menjadi kota yang indah seindah pelangi yang penuh warna dan penuh inspirasi.

Hidup Malinau, Hidup Gerdema, Hidup Indonesia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun