Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Review “Nasi Goreng Mafia” : Diberondong Aneka Rempah dan Pedas

14 Mei 2015   05:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:04 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_417320" align="aligncenter" width="300" caption="bagian eksterior Nasi Goreng Mafia (kredit foto Irvan Sjafari)"][/caption]

Letaknya tak jauh dari Kampus Universitas Padjadjaran, Bandung menjadikan Rumah Makan Nasi Goreng Mafia ini sepintas tak jauh beda dari rumah makan yang diperuntukan untuk mahasiswa.  Saya dua kali singgah di rumah makan ini pada medio Maret dan Mei 2015.  Dekorasi  nuansa merah dan jingga  pada spanduk  tidak membuatnya mudah dikenali bagi orang yang melintas sepintas. Tempat parkirnya tidak terlalu memadai bagi mereka yang mengendarai mobil.

Rumah makan spesialis menjual nasi goreng rasanya baru saya temui menawarkan nasi goreng dengan rempah-rempah.  Begitu saya tiba awal Mei 2015 lalu saya memesan Nasi Goreng Triad yang menggunakan taburan potongan ebi (udang kering) dan cabe merah segar, dengan cepat dan lahap. Rasa udang dan pedasnya berpadu dengan asin yang membuatnya begitu gurih.  Udangnya tidak terasa anyir memberi kesan sudah diolah dulu sebelum dicampur dengan nasi gorengnya.

[caption id="attachment_417321" align="aligncenter" width="300" caption="Nasi Goreng Triad (kredit foto Irvan Sjafari)"]

14315562922079706356
14315562922079706356
[/caption]

Sementara  pada pertengahan Maret lalu saya mencicipi Nasi Goreng Preman menggunakan bumbu kencur dan kangkung.  Rasa kangkungnya  terasa di lidah tidak teras lembek dan dinetralkan dengan adanya kencur. Inovasinya lebih baik dibanding Nasi Goreng Triad menurut saya karena berani menggunakan sayuran yang tidak umum untuk nasi goreng. Biasanya tukang nasi goreng kaki lima msnggunakan  sawi hijau atau kol.  Sayangnya sayuran seperti potongan mentimun dan tomat kurang.

Sebetulnya saya juga pernah mencicipi Nasi Goreng Brandal yang  menggunakan kemangi dan tauco mengingatkan saya pada masakan Melayu Medan.  Saya punya kesan walau pun didirikan di Bandung pendiri Nasi Goreng Mfia ini mengenal kuliner Sumatera  sekaligus juga kultur Sunda, bahkan mungkin juga Jawa Timur. Rasa pedasnya tiap menu bervariasi.  Pedasnya juga diberikan level bagi yang berminat.

Harga setiap porsi berkisar Rp13 ribu hingga Rp17 ribuan. Bagi yang ingin lebih ditawarkan toping tambahan berupa kerupuk, telur, pete , hingga kikil berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 8 ribu.Rumah makan ini secara interior didekorasi karya seni yang sangat stylish dan modern yang menggambarkan citra anggota mafia.  Rumah makan ini buka antara pukul 10 pagi hingga pukul 10 malam.  Secara keseluruhan dari harga, tempat dan rasa, variasi makanan rekomended untuk mereka yang suka hang out.

Irvan Sjafari

Foto dokumen Pribadi


Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun