[caption caption="Adegan dalam Comic 8: Casino Kings Part 2 (kredit foto Muvilla)"][/caption]Kalau dari segi filmnya Comic 8: Casino Kings Part 2 bisa diringkas lucu, menghibur, dengan deretan bintang lawas dan muda yang mampu memainkan karakternya dengan baik. Karena film ini jelas khayalan maka adegan kemunculan buaya raksasa, pesawat terbang canggih, betapa mudahnya sindikat perjudian punya pasukan bersenjata lengkap di sebuah pulau dalam wilayah republik tanpa terlacak, menjadi bisa diterima.
Adegan laganya ditampilkan secara komikal dan kerap pelesetan film laga The Hunger Games, The Raid, Jurrasic Park, serta film laga Hollywood lainnya, selaras dengan gaya para stand up comedy. Film ini royal dalam menggunakan efek computer generated imagery (CGI), misalnyanaga, buaya, hingga desingan anak panah, semua dilahirkan lewat komputer. Kalau film ini menghibur saya sependapat dengan kompasianer Suci Handayani Hadjono.
Ceritanya tentang perjuangan adalah kelanjutan dari sekuel pertamanya, dalam Comic 8: Casino Kings Part 2 para komika ditugaskan Bos Indro Warkop melawan sindikat perjudian yang dipimpin The King (Sophia Latjuba). Dia berkomplot dengan lawan para komik pada film Comic 8, yaitu dokter Pandji (Pandji Pragiwaksono) dengan dua anak buahnya Agung (Agung Hercules) dan Nikita (Nikita Marzani). Komplotan ini mendiami sebuah pulau dengan penjagaan satu pasukan dipimpin Isa (Donny Alamsyah ) dan Bella (Hannah Al Rashid). Nama Isa dan Bella saja pelesetan dari lagu seorang roker Malaysia.
Para komik ini menembus penjagaan melawan para pemburu dimainkan para aktor gaek, seperti Barry prima, Willy Dozan, George Rudy, Lidya Kandouw. Terdapat juga “The Ghost” (Yayan Ruhian) tampil dengan gaya Mad Dog dalam The Raid. Baku hantam di pulau semakin ramai dengan hadirnya Indro warkop, Cynthia (Prisia Nasution) dan seorang satpam karena diculik.
Dari segi acting, rasanya acungan jempol saya berikan pada Prisia Nasution yang tidak saja mampu beraksen Melayu-Inggris, tetapi juga beradegan laga. Salut juga pada para actor gaek masih prima. Saya suka adegan ketika Arie kriting berhadapan dengan Barry Prima, sempat berucap: “Opa, nggak apa-apa?”
Nah, yang saya beri catatan adalah cara bertutur sutradara Anggy Umbara yang tidak tertebak, siapa yang menjadi dalang. Menonton film ini seperti membuka lapisan kulit bawang selapis demi selapis. Bagi mereka yang tidak menonton Comic 8, Comic 8: Casino Kings Part 1 rasanya agak sulit menangkapnya karena ketiga film ini berhubungan dan saya kira ada sekuelnya lagi. Inilah dunia Anggy Umbara. Cara bertutur seperti ini juga terasa dalam film 3 : Alif Lam Mim.
Kalau saya memberikan interpretasi dunia Anggy Umbara ingin mengajak penonton untuk tidak percaya begitu saja pada realita yang disajikan media, yang kerap bias, hipperrealita seperti dicetuskan filsuf Prancis, Jean Baudrillard. Dalam Comic 8 : Casino Kings Part 1 dan 2 Anggy menghadirkan kata kunci cuci otak melalui gelombang elektro kepada orang yang dijadikan sasaran hingga tidak sadar sudah dikendalikan. Proses cuci otak ini di dunia nyata bisa melalui media secara massif yang membuat masyarakat berada dalam realita yang sudah dikonstruksikan.
Terserah penonton mau menjadikan film ini sebagai hiburan (kenyataannya di sebuah bioskop di Depok yang saya tonton sampai 3 layar) atau mau dijadikan sebagai film yang ada gizinya. Saya pilih keduanya. Good Job Anggy Umbara. Kalau digabungkan Comic 8: Casino Kings Part2 adalah komedi cerdas. Hanya saja karena banyak adegan laga tidak layak untuk anak-anak, rasanya perlu didampingi orangtua.
Judul Film : Comic 8 : Casino Kings Part 2
Sutradara : Anggy Umbara
Bintang : Arie Kriting, Babe Cabita, Bintang Timur, Ernest Prakasa, Fico Fachriza, Ge Pamungkas, Kemal Palevi, Mongol Stres, Indro Warkop, Prisia Nasution, Boy Williams, Panji Pragiwaksono, Sophia Latjuba, Hannah Al Rashid Donny Alamsyah, Yayan Ruhian, Barry Prima, Lidya Kandouw