[caption id="attachment_379729" align="aligncenter" width="300" caption="Monita Tahaleadan The Nightingales dalam Jazz Goes to Campus (Kredit foto irvan Sjafari)"][/caption]
Langit yangmenaungi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesiapada Minggu 30 November cukup cerah sekalipun menjelang senja.Saya beruntung berada dibelakang pagar pembatasdi Stage C dalam event Goes to Campus2014untuk menyaksikandan mendengarkan penampilan “live”dari Monita Angelica Maharani Tahalea berbaju coklat tua dengan corak bernuansa etnik, salah satu sasaran pilihan saya dalam event yang sudah diselenggarakan ke 37 kalinya.
Monita Tahalea and The Nightingales (kelompok penggiringnya) membuka penampilannya dengan lagu yang easy listening “Di Batas Mimpi” Malam sunyi tak jua mengerti /Kala rinduku tak kunjung menepi /Menanti matahari fajar bergantiCara Perempuan kelahiran 21 Juli 1987 menyanyikan lagu karya Indra Lesmana ini membuat mata rasanya terpejam dan terbuai ke dunia mimpi. Lagu yang tidak cengeng walau liriknya tentang cinta, malah rasanya classy sekali.
Tadinya saya kira jebolan Indonesian Idol ini akan membawakanlagu miliknya yang ada di album dengan tambahan beberapa lagu jazz dari Amerika. Tidak, ternyata Monita malah membawakan lagu Chrisye “Serasa”, bagian lirik … Sejoli memadu cinta/ Ooh. terasa nikmat dan sejuknya / Bila kekasih tidur di pelukansebangun dengan lagu pertama, renyah namun berkualitas, seperti lagu anak muda zaman sekarang.Secara keseluruhanMonita memberikan sentuhan feminim menyanyikan lagu ini. Konsistensijazzy-nya membuat saya lebih menyukai Monita menyanyikan lagu ini dibandingkan dengan Bunga Citra Lestariyang lebih pop. Rupanya di panggung C ini Monita ingin membuat semacam tribute to Chrisye (almarhum) musisi legendaris Indonesia.
[caption id="attachment_379730" align="aligncenter" width="300" caption="Monita Tahalea: Bukan hanya cantik (kredit foto Irvan Sjafari)"]
Pada lagu ketiga“Ketika Cinta Menggoda”Monitamenyuguhkan sentuhan femininnya yang lembut dan masuk dalam steiap aliran syaraf, terutama bagian Maka ijinkanlah aku mencintaimuAtau bolehkan aku sekedar sayang padamu…Monita merayu dengan berkelas.Sampai sejauh ini dia penyanyi perempuan yang bisa menyanyikan lagu ini,sementara Glenn Fredlyadalah penyanyi prianya di event Java Jazz 2009.Lagu ke empat “Kisah Cintaku” juga karya Chrisye, Monita malam menampilkan rentang vokalnya yang luar biasa Haruskah kupergi tinggalkan dunia/ Agar aku dapat berjumpa dengan mu
Keberhasilan Monita membuat lagu Chrisye menjadi lagu Monita paling kuat dalam “Kisah Kasih di Sekolajh mulai dari intronya Resah dan gelisah menunggu di sini/ di sudut sekolah tempat yang kau janjikan/ingin jumpa denganku/walau mencuri waktu/berdusta guru… sepertinya ada chord yang dirubah –tetapi lagu tidak rusak.Pada lagu kesembilan malah saya tidak mengenali lagu chrisye pada intronya Kuingin segera. memiliki semua /Pesona dan indahnya suasana…kalau tidak ada bagian reff.
Total Monita menyanyikan sepuluh lagu, tujuh di antaranya lagu Chrisye . Pemilik tingi 169 cm ini juga menyanyikan lagu “Perahu” karyanya bersamaGerald Situmorang(yang ikut menjadi penggiringnya dalam Jazz Goes to Campuss 2014 ini), yang disebutnya salah stau lagu dari album keduanya nanti. Lagu ini liriknya sederhana, kata-katanya juga sudah umum, kulihat bintang di sana, akan perahu membawa sejuta angan…. Tetapi di tangan Monita menjadi elegan dan membuat saya memberikan aplaus. Aransemen lagu-lagunya berhasil. Para penggiring, selain Gerald Situmorang , Richard Hutapea pada flut, Indra Perkasa (pembuat music film Tabula Rasa), Joseph Sitompul (Keyboard)tidka bisa dikesampingan team work yang luar biasa untuk pertunjukkan Monita.
[caption id="attachment_379732" align="aligncenter" width="300" caption="Monita Tahalea dan The Nightingales: Team yang harmonis (kredit foto Irvan Sjafari)"]
Bukan pertama kalinya Monita menyanyikan lagu-lagu Chrisye, seingat sayaalumnus Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Trisakti pernah menyanyikan lagu “Untukku” tapi saya tidak ingat di mana dan “Cinta” diRed White Lounge(Lagu yang pernah dinyanyikan Vina Panduwinata, tetapi Monita bisa memberikan sentuhan sendiri).Lagu “Keliru” yang melengking dibawakan Ruth Sahanaya dibuatnyamenjadi lembut dan easy jazz, dibuatnya Monita sekali.Suaranya memang merdu, unik, selalu sederhana . Monita adalah penyanyi menggabungkan genre pop dan jazz dalam satu tatanan musik,
Munculnya banyak penyayi female jazzdalam segmen yang tidak terlalu besar membuat saya takjub, Monita Tahalea, Andien Aisyah, Citra Scholastika,serta masih ada pendatang baru Yunita “Yura” Rachman.Saya memprediksi ada satu lagu female jazz dari Bandung yang bakal muncul, saat ini bergerak dengan grupnya lewat band indie.Belum lagi Syahrani dan Iga Mawarniyang lebih senior tidak membuat mereka saling bersaing ketat.Itu baru di solo. Belum lagi duo, trio atau grup. Semua bisa eksis. Mungkin karena music jazz sendiri yang menawakan improvisasi yang membuat setiap penyanyi bisa tampil beda. Jazz adalah musik komunitas (ada penggemar tetap yang menjamin kelangsungan pasar) . Hal ini mungkin yang tidak terjadi di genre pop yang cepat berganti dan membuat penggemar cepat bosan.
Irvan Sjafari
Foto:Dokumentasi Pribadi Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H