Pada amanat tahun baru 1970 Â Presiden Soeharto menyampaikan selama 1969 harga sembilan bahan pokok selama 1969 tidak lagi mengalami lonjakan. Â Rupiah makin mantap terhadap mata uang asing. Â Sementara tingkat inflasi yang menyentuh angka 635, 35 persen pada 1966 pada 1969 di bawah 10 persen. Â Jumlah tabungan deposito berjangka di bank mendekati Rp32 miliar
Ferry Imanuddin Sadikin dalam thesis magisternya bertajuk "Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi Sebelum dan Sesudah krisis Moneter 1997, di  Fakultas Ekonomi UI  pada 2010  mengungkapkan indikator lain  PDB mencapai 6,82 persen. Pertumbuhan harga BBM pada tahun itu mencapai 9,12 persen.
Pikiran Rakjat 2 Januari 1969 Â memberitakan meriahnya perayaan tahun bar di lobby Hotel Homman, Hotel Preanger, Bumi Sangkuriang dan Karang Setra. Semua ini memberikan indikasi bahwa optimisme sedang tumbuh di bawah pemerintahan baru.
Sementara Pikiran Rakjat 3  dan 5 Januari 1970  mengungkapkan indikasi lainnya.  Surat kabar itu menyebut harga bahan pokok di Kota Bandung untuk  beras jenis I di angka Rp57,50 hingga Ro60 per kilogram. Jadi beras kualitas II di bawah itu.
Gula pasir antara Rp60 hingga Rp62,50 per kilogram , minyak tanah Rp7,50 hingga  Rp8 per liter.  Sementara minyak kelapa Rp62,50 hingga Rp65 per botol.
Bunga Deposito pun turun 12 bulan sebesar 2%, 6 bulan 1,75% dan 3 bulan 1,50%. Â Bunga deposito yang rendah menunjukkan arti ekonomi yang membaik. Â Suku bunga deposito rendah bisa mendorong pertumbuhan kredit.
Indikasi lain angka kriminalitas menurut laporan Kepolisian Kota Besar Bandung pada 1969 mencapai 3.649 Â kasus dengan 1,470 diselesaikan. Â Capaian ini menurun dibanding 1968 di mana terjadi 4.503 kasus dan dari jumlah itu 1.727 perkara selesai.
Jenis kejadian menonjol berbeda. Bila 1968 terjadi 948 perkara penodongan, pencurian dengan kekerasan. Maka pada 1969 hanya terjadi 95 kasus pencurian dengan kekerasan. Namun perjudian  mencapai 115 perkara, korupsi 73 perkara dan pelanggaran susila 37 kasus. Jadi ada pergeseran ke arah pelanggaran susila.  (Pikiran Rakjat 17 Januari 1970)
Minggu kedua Januari 1970 harga bensin di pasaran mencapai Rp25 per liter. Tentu saja kenaikan harga minyak tanah dan bensin dapat memicu kenaikan harga bahan pokok karena mendorong  transportasi juga naik.  Pihak Lalu Lintas Angkutan DaratJawa Barat hanya memperbolehkan kenaikan 25% dari Rp1 menjadi Rp1,25 per kilometer.
Menurut Pikiran Rakjat 7 Januari 1970 harga minyak tanah naik namun tidak disebutkan angkanya. Hanya saja Pikiran Rakjat 12 Januari 1970 menguangkapkan harga resmi minyak  minyak tanah di Bandung  Rp10 per liter, namun di pasaran berkisar Rp16 hingga Rp17,50 per liter atau naik dua kali lipat sebelumnya.  Bahkan harga minyak tanah di pikulan berkisar Rp15-Rp20 per liter.