Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Lulu Nailufaaz: Masjid Itu Bisa Jadi Tempat Edukasi Pengelolaan Sampah

8 Desember 2024   08:38 Diperbarui: 8 Desember 2024   09:55 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lulu  Nailufaaz dalam sebuah kegiatan lingkungan hidup-Foto: Dokumen Pribadi Lulu Nailufaaz

 Masjid dapat menjadi pusat edukasi dan praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan serta menjadi pusat penggerak perubahan sosial di masyarakat, termasuk dalam isu lingkungan, misalnya melalui kampanye #NaikLevelPerilaku , #DariMasjidUntukBumi dan #PakaiAjaYangAda yang disuarakan oleh Saviorangers kepada masyarakat secara umum, khususnya kepada jamaah Masjid Salman ITB.

Konsep Masjid Berkah memang sejalan dengan Kang Pisman: mengurangi sampah melalui edukasi jamaah, memilah sampah, serta memanfaatkan sampah, seperti menjadikannya kompos dengan maggot atau mendaur ulang melalui kerja sama bank sampah.

Saat ini sudah ada 17 masjid di kota Bandung yang mengikuti rangkaian pelatihan Masjid Berkah Batch 1

Kalau di Masjid Salman bagaimana? 

Sejak 2022 hingga tahun ini, saya terlibat aktif dalam pengembangan model masjid ramah lingkungan di Masjid Salman ITB. Masjid Salman ITB merupakan salah satu masjid yang sudah berkomitmen untuk mewujudkan masjid dengan pengelolaan sampah yang berkelanjutan dengan menerapkan standar fasilitas masyarakat sesuai Peraturan Menteri LHK No. P.90 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Masyarakat pada Pos-Pos Fasilitas Publik dalam Rangka Peningkatan Kualitas Lingkungan.

Komitmen ini salah satunya diwujudkan melalui upaya edukasi, aksi, riset dan integrasi sistem yang berkelanjutan dalam pengembangan model masjid ramah lingkungan, seperti menerapkan kebijakan pengurangan, pemilahan dan pemanfaatan sampah dari sumbernya dengan melibatkan para kader dan aktivisnya sebagai pelaku, penggerak dan juga nantinya sebagai penyebar model-model tersebut ke masyarakat.

Lulu Nailufaaz- Foto: Dokumentasi Pribadi
Lulu Nailufaaz- Foto: Dokumentasi Pribadi

Saviorangers itu apa sih? Bagaimana certa terbentuknya? 

 

Savioranges merupakan sebuah komunitas yang lahir pada  2022 untuk menguatkan ekoliterasi dalam pengembangan model masjid ramah lingkungan di Masjid Salman ITB melalui aksi, edukasi, kaderisasi, dan ekspansi dengan semangat #NaikLevelPerilaku, #PakaiAjaYangAda, dan #DariMasjidUntukBumi

Saviorangers terbentuk dari program Ekoliterasi di bawah pengawasan Bidang Pengkajian dan Penerbitan YPM Salman ITB untuk mendorong terwujudnya ekosistem masyarakat yang ramah lingkungan dimulai dari masjid. Komunitas ini terbuka untuk seluruh masyarakat yang berusia diatas 15 tahun. Saat ini, terdaftar 144 relawan yang sudah tergabung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun