Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Horor 'Jurig Kuris', Wabah Cacar di Jabar 1969

9 November 2024   22:58 Diperbarui: 9 November 2024   23:14 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potongan Berita Pikiran Rakyat 26 Juli 1969 Repro: Irvan Sjafari dari Perpustakaan Nasional

Situasi politik pasca 1965 dan banyaknya rakyat yang belum divaksin  sejak masa Jepang, membuat wabah cacar berkecamuk pada 1969, di Jabar diperparah oleh cerita Jurig Kuris

Pada pertengahan Maret 1962 warga Jawa Barat dikejutkan dengan berjangkitnya penyakit cacar (small pox) yang disebabkan virus variola. Penyakit ini berawal dari kawasan yang waktu itu termasuk kawasan terpencil, yaitu  Banten Selatan. Kawasan itu mencatat sebanyak 254 warga Banten terjangkit.

Kemudian menjalar ke Pelabuhan Ratu, Cianjur Selatan, Garut Selatan dan Padalarang. Daerah yang parah di Jabar waktu itu awalnya Garut Selatan di mana sebanyak  30 warga terjangkit. Jumlahnya meningkat tiga kali lipat menjadi kemudian 100 orang. Operasi pencacaran pun digelar tidak saja di Banten, tetapi juga di wilayah tetangganya Jakarta dan Jawa Barat.

Namun kemudian cacar malah  menjalar ke  Sukabumi Selatan, Cianjur Selatan dan Garut Selatan membuat dinas kesehatan di daerah-daerah tersebut  kalang kabut. Bahkan sampai di Kota Bandung.

Pasalnya vaksinasi cacar yang berhasil secara signifikan dilakukan Pemerintah Kolonial Belanda menjadi terabaikan waktu masa pendudukan Jepang. Namun wabah ini sebetulnya sempat reda pada 1950-an dengan melaksanakan vaksinasi kembali  dan kembali merebak pada 1962 dan pada 1963 tercatat 13,773 Jawa Barat terjangkit cacar.

Pada 1965 untuk Jawa Barat  angkanya bisa ditekan ke angka 809, namun pada 1968 melonjak lagi ke 9.548 dan 1969 menjadi puncak kedua yaitu mencapai 11.966 kasus.

Penyebabnya menurut penelitian  Zanuar Rivaldy dan kawan-kawan (2021) anatara lain suasana  politik pasca Gerakan 30 September 1965  membuat kinerja pemberantasan cacar mengalami hambatan.  Menurut mereka selain di Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah juga mencatat kasus signifikan. 

Hal itu karena sejumlah daerah yang mengalami gangguan keamanan tidak banyak dikunjungi petugas hingga banyak rakyat tidak  mendapat vaksinasi.  (lihat tabel).

Sumber: Zanuar Rivaldy (2021).
Sumber: Zanuar Rivaldy (2021).

Bagaimana dengan Jawa Barat?  Catatan kesehatan masyarakat di Jawa Barat  pada 1969 tidak baik-baik saja.  Pikiran Rakjat  23 Juni 1969  mengungkapkan dari hasil penyelidikan Tim WHO di Subang ternyata ada kira-kira 66 ribu anak  yang belum dicacar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun