Sampai saat ini saya masih bingung bagaimana ceritanya beruang madu bisa berkonflik dengan manusia di Indonesia, tepatnya di Sumatera dan Kalimantan sekira sepuluh tahun terakhir. Â Hingga saat ini saya belum menemukan tradisi cerita tutur, dongeng dalam berbagai budaya di Indonesia. Â Baca: Setelah Harimau, Gajah, Buaya Kini Beruang Madu Konflik dengan ManusiaÂ
Perjumpaan antara manusia dengan satwa liar itu seperti dianggap tidak terlalu penting, cerita berbeda manusia dengan harimau, gajah maupun buaya, sekalipun ditempatkan sebagai antagonis dalam sejumlah cerita tutur dan dongeng, ketiga jenis satwa liar mendapatkan kehormatan dalam beberapa budaya yang berbeda.
Dalam budaya sejumlah negara Eropa beruang mendapat tempat yang cukup istimewa dan umumnya dipandang sebagai sahabat manusia. Â Yang paling anyar adalah cerita kartun "Masha and The Bear" yang kerap berseliweran di sejumlah acara televisi.Â
Serial televisi yang dirilis sejak 2009, sekitar 14 musim, tayang di 150 negara benar-benar pas untuk anak-anak di bawah 7 tahun, tetapi juga bisa dinikmati orang dewasa seperti saya untuk edukasi budaya.
Beruang melindungi Masha bagaikan seorang Bapak. Â Dalam beberapa episode beruang itu panik ketika Masha hilang atau pakaiannya kotor hingga merelakan kain miliknya untuk dibuat pakaian. Â
Itu artinya dalam budaya Rusia beruang bukanlah musuh manusia.  Cerita-cerita  dari Masha and The Bear benar-benar berdasarkan  dongeng Rusia dengan desa yang nyaman, penuh cinta.
Tidak ada tokoh anatagonis dalam serial ini. Dua serigala yang tinggal dalam ambulan rusak lebih sering jadi bulan-bulanan Masha. Kalau mau dicari beruang hitam saingan sang beruang merebut beruang betina dikalahkan Masha dalam main tenis.
Masha digambarkan kerap bergaun tradisional Rusia, tinggal di kabin milik penjaga gerbang-tidak jelas siapa orangtuanya yang berbatasan dengan hutan.
Nyaris tidak ada adegan kekerasan, bertolak belakang  dengan "Tom and Jerry", hampir setiap episode baku hantam, membully antara kucing, tikus dan anjing bulldog, walau dikemas dengan lucu-lucu.  Dari segi mengajarkan cinta kasih, jelas "Masha and The Bear" jauh lebih baik, walau ada penulis menyebutnya sebagai propaganda Rusia.  Baca: Masha and The BearÂ
Namun dalam tulisan ini, saya menggarisbawahi  beruang adalah sahabat anak-anak dalam masyarakat Rusia. Dalam sebuah artikel disebutkan  bagi  orang Slavia pagan, beruang menjadi  hewan totem.