Chandra Iman Asrori dari Forum Kali Brantas dalam rilisnya  pada 3 Juli 2024 mengungkapkan hasil observasi selama Januari 2024 saja di 43 pasar swalayan modern dan 6 restoran terdapat lebih dari 75 ribu helai kantong plastik yang digunakan.  Jadi kalau itu dijadikan rata-rata per bulan maka di Kabupaten Kediri saja bisa terdapat hampir satu juta helai kantong plastik kresek.
Riset baseline  juga dilakukan  Diet Plastic pada 23-26 Februari 2021. Para periset menemukan bahwa Pasar Cihapit mengeluarkan setidaknya 1.368 helai kantong plastik kresek besar dan sekitar 1.200 helai kantong plastik kecil per hari. Â
Sementara di Pasar Kosambi jumlahnya kantong kresek besar itu mencapai 5.971 lembar yang besar dan yang kecil 5.300 lembar. Â Itu baru di dua pasar, bagaimana kalau di seluruh pasar tradisional ditambah restoran?
Jadi menurut Divisi Riset dan Edukasi Ecoton, Muhammad Alaika Rahmatulloh mau tidak mau masyarakat harus belajar menggantikan plastik sekali pakai dengan tas yang reusable seperti totebag ketika belanja, atau rantang ketika membeli makanan, menggunakan botol guna ulang.
"Memang solusinya harus reusable. Jadi bukan sekali pakai. Dengan mengadopsi solusi-solusi ini, maka tidak hanya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai tetapi juga menciptakan kebiasaan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan," paparnya kepada saya.
Meskipun awalnya mungkin terasa tidak terbiasa, seiring waktu, penggunaan barang-barang reusable ini dapat menjadi norma baru yang mendukung kelestarian lingkungan.
Apakah pemilik rumah makan atau pengusaha kuliner sudah siap? Ada yang siap.  Leni, salah seorang staf jajanan Ayam Pasundan di Mal Cinere mengatakan pihaknya pernah melayani pembeli yang membawa kotak makan dan rantang sendiri. "Tidak masalah, tinggal isi saja  sesuai takaran," ucapnya kepada saya, 4 Juli 2024 (Bagian Kedua dari Dua Tulisan).
Irvan Sjafari
Sumber Foto: https://citarumharum.jabarprov.go.id/wow-1827-miliar-kantong-plastik-dipakai-di-indonesia-setiap-tahun/Â
 Sumber Tulisan: