Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ilmuwan UCR Ingatkan Hujan Tropis Meluas ke Utara, Ini Dampak pada Pertanian

30 Juni 2024   16:43 Diperbarui: 30 Juni 2024   16:49 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://news.mit.edu/2012/study-shows-intensified-tropical-rainfall-with-global-warming-0917

Umat manusia di masa mendatang mau tidak mau harus menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim dan cuaca sebagai akibat emisi karbon yang tidak terkendali.

Sebuah studi dari tim ilmuwan dari Universitas California Riverside (UCR)  memproyeksikan bahwa hujan tropis bakal bergeser ke belahan utara atau tadi yang iklimnya subtropis dalam berapa dekade.

Pemicunya adalah peningkatan emisi karbon akan menggeser zona konvergensi antartropis (ITCZ) ke arah utara.  ITCZ adalah zona di mana angin pasat bertemu di dekat khatulistiwa. 

Pada zona ini sering terjadi hujan dan badai petir. Ini berubah secara musiman seiring dengan matahari dan dapat menghasilkan curah hujan per tahun di banyak lokasi tropis.

Dampak besar dan tidak akan baik-baik saja pada pertanian di negara-negara subtropis terutama yang dekat dengan daerah tropis dan pada gilirannya mengacaukan ekonomi.

Guru besar perubahan iklim dan keberlanjutan di Universitas California  Riverside  Wei  Liu  dalam situs UCR  menyampaikan pergeseran hujan ke utara didorong perubahan kompleks di atmosfer. 

Dalam laporannya di Nature Climate Change, 28 Juni, Liu menyebut keberadaan emisi karbon  berimbas pada pembentukan zona konvergensi antartropis. Zona-zona tersebut pada dasarnya adalah mesin atmosfer yang mendorong sekitar sepertiga curah hujan dunia.

Namun kawasan tropis di kedua sisi juga lebih terdampak, seperti kawasan utara Amerika Selatan dan negara di lautan Pasifik. Komoditas tanaman seperti kopi, kelapa sawit, pisang, tebu, teh hingga buah-buahan seperti mangga dan nanas juga terkena dampak, karena bergantung pada curah hujan.  Hal ini juga diungkapkan oleh  Whaeter Radar.  

Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Edvin Aldrian ketika dikonfirmasi soal studi baru menyampaikan bahwa para peneliti iklim umumnya sudah menduga akan terjadi pergeseran ITCZ  baik ke utara maupun ke selatan, karena enginenya makin besar.

Bagaimana dengan dampaknya pada daerah tropis sendiri? Edvin menyebut seperti diakui pemerintah bis aterjadi heatstroke yang panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun