Imah Batik menjual produknya berkisar Rp90-250 ribu untuk batik cap dan batik tulis Rp350 ribu hingga Rp3,5 juta bergantung bahan dan motif. Â Selain kain mereka juga melakukan inovasi membuat pakaian jadi, tas, dompet hingga sandal batik yang dikombinasi dengan goni.
Indy dan kawan-kawannya meramaikan kerajinan batik di Bandung dan sekitarnya yang hanya beberapa sentra. Penelitian yang dilakukan Aziz Ali Haerullo , Etty Saringendyanti dan  Ayu Septiani tentang perkembangan batik di Bandung, Cirebon dan Tasikmalaya (2021) menyebutkan industri batik di Bandung tidak sekuat Cirebon.   Â
Baru pada 1975 hadir Hasanuddin, pendatang dari Pekalongan  dan staf pengajar ITB mendirikan sebuah kerajinan batik.  Itu juga karena dia dari  Pekalongan dan berlatar belakang budaya batik pesisiran.
Jadi boleh dibilang Indy dan kawan-kawannya adalah inovator industri batik di kawasan Bandung Raya dan mencatatkan rumah produksi batiknya dalam sejarah.
Irvan Sjafari
Â
Sumber Lain:
Patanjala Vol. 13 No. 1 April 2021: 71-86  Aziz Ali Haerulloh1 , Etty Saringendyanti2 , Ayu Septiani3  Persebaran Industri Batik di Bandung, Cirebon, dan  Tasikmalaya 1967-1998
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H