Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Catatan Pribadi: Review "Buenos Aires 1977", Potret Kelam Sejarah Argentina

25 April 2024   21:39 Diperbarui: 25 April 2024   21:41 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan dalam Buenos Aires 1977 - Foto: independentcinemaoffice.org.uk

Buenos Aires 1977 adalah rekonstruksi yang bagus apa yang dialami empat pemuda yang ditahan rezim, yang akhirnya bisa melarikan diri ke luar negeri. Semuanya bersaksi di pengadilan yang mengadili para diktator ketika rezim jatuh.   Saya tidak yakin di luar festival film seperti Jiffest atau di acara tertentu film ini bisa diputar di bioskop, karena adegannya penuh dengan kengerian.

Sejarah mencatat penguasa masa itu Jorge Rafael Videla Redondo 1976-1981 dikenal dengan Perang Kotornya. Entah berapapuluh ribu orang hilang.  Saya yakin tidak semua beraliran kiri.  Namun kebijakan Videla ini  rupanya  disukai Amerika Serikat karena sikap anti komunisme.  Sama dengan dukungan diam-diam AS terhadap Pinochet yang menggulingkan Alende pada 1973 yang tersirat dalam film House of Spirit. 

 

Catatan Tambahan pada 25 April 2024

 

Pusat Studi Eropa untuk Konstitusi dan Hak Asasi Manusia mengungkapkan  sebelum  Jenderal Rafael Videla melakukan kudeta pada 24 Maret 1976, anak buahnya sudah menculik dan membunuh ratusan tokoh oposisi yang dianggap komunis.  Lembaga ini juga mencatat sekira 30.000 orang tewas atau hilang selama Videla berkuasa. 

Sebagian besar di antara mereka yang menjadi korban adalah anggota Serikat Buruh. Namun jurnalis, pengacara, juga mahasiswa disasar dan kerap jadi korban.  Mereka yang dilenyapkan karena dianggap menghalangi langkah kebijakan ekonomi neoliberal yang dilakukan oleh junta militer dan elit bisnis. 

Pada masa itu dunia sulit membela para korban, karena Amerika Serikat dan sekutu Barat menganggap keberadaan rezim militer menguntungkan karena efesien mengatasi komunisme.  Lain ceritanya setelah Uni Soviet bubar.

Pada 1985, Pengadilan Juntas Militer  menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Videla karena kejahatan terhadap kemanusiaan.  Diktator itu meninggal pada 17 Mei 2013.

Direktur Human Rights Watch untuk Wilayah Amerika Jose Miguel Vivanco ketika itu juga mengatakan  Videla  akan tercatat sebagai diktator  paling keji dalam sejarah Argentina.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun