Nifa Rahma ketika saya hubungi tentang peringatan Hari Bumi  2024yang jatuh pada 22 April.
"Kita sebagai mahluk hidup yang membutuhkan Bumi, bukan Bumi yang membutuhkan Kita!" demikian seru Ketua  Green Welfare Indonesia,LSM  yang dia pimpin praktis berisi anak-anak usia 20 tahunan, sebagian masih duduk di bangku kuliah bertekad mendorong anak muda berkontribusi pada lingkungan dan masyarakat.  Green Welfare berdiri pada 2020 di tengah pandemi dan menjadi Yayasan pada 2024.
Nifa bersama lebih dari 100 anak muda melakukan long march dan clean up pada Car Free Day dari Sudirman hingga Bundaran HI pada Minggu 21 April.
Hari Bumi itu penting justru dirayakan untuk mengingatkan kita sebagai masyarakat untuk merawat Bumi. Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik FISIP UI ini mengingatkan banyak aktivitas yang dilakukan manusia  merugikan Bumi.
Salah satu  persoalan lingkungan hidup yang paling penting menurut dia  ialah polusi udara.  Walaupun dia  tahu Pemprov DKI Jakarta, Kementerian LHK dan berbagai stakeholder sudah banyak melakukan upaya, seperti melakukan penyemperotan air di bundaran HI.
"Percuma kalau misalnya dari pemerintahan yang bagus, tetapi dari segi swasta maupun sipil tidak berkontribusi. Jadi penting juga untuk menggunakan transportasi, mengurangi kendaraan pribadi. Kalau tidak penting benar tidak usah pakai kendaraan pribadi," ujar Nifa.
Begitu pentingnya masalah polusi, Nifa mengungkapkan banyak kawannya yang masuk rumah sakit gara-gara polusi. Termasuk mereka yang berlibur dari luar negeri. Â Itu sebabnya sebagai anak muda yang kini makin mendominasi menganggap penting soal lingkungan hidup. Generasi Z adalah yang paling peduli.
Staf Bidang Penelitian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Niti Emiliana, seorang generasi milenial juga menyatakan kepeduliannya kepada masalah lingkungan.
"Isu lingkungan itu termasuk tantangan global di masa depan, semua orang akan menghadapi ini namun fokusnya bagaimana kita bisa mencegah dan memperlambat dampak tersebut," kata Niti ketika saya hubungi, 22 April 2024.
Alumni Program Studi Kesehatan Masyarakat Univesitas Muhammadyah  Jakarta ini menuturkan masalah  lingkungan hidup yang  belmu selesai  adalah masalah limbah rumah tangga.
Hal ini karena sikap dan perilaku masyarakat yang belum sadar. Selain itu  pemerintah juga belum menjelaskan sanksi tegas.  Niti menyebut  isu viral sekarang pantai yang pernah dibersihkan sama Pandawara grup sudah kotor lagi sampah menumpuk