"Jay itu wartawan penipu besar. Dia mengaku mahasiswa. Oh, Ya Mas, mengapa tidak ada cerita kamu dengan aku? Suda lupa?' ucap Safina di depan televisi dengan lantang.Â
Saya suka perlawanan Safina. Â Yang mengutarakan aib Sang Wartawan walau harus membongkar aibnya sendiri. Tidak terbayangkan pacarnya Jay yang ada di sampingnya mendengar pernyataan Safina. Keren.
Namun rasanya untuk kasus ini sulit terjadi masa sekarang, karena perbuatan Jay punya konsekuensi hukum lain, yaitu melanggar undang perlindungan anak jika Safina ada di bawah umur. Â Pada masa itu 2007 belum ada.
Sang sutradara Upi Avianto seperti mengkritik moralitas dalam perkara Susila yang lebih banyak menyorot perempuan.
Â
Ketiga, Kisah dari Cibinong yang disutradarai oleh Nia Di Nata bercerita tentang perdagangan manusia. Â Kisahnya lebih mirip cerita pertama di mana pelaku utama perempuan kalah di mata hukum. Â Apalagi mereka dari kalangan marjinal.
Para pelakunya sulit dilihat hitam putih baik laki-laki muapun perempuannya karena sama-sama bodoh dan miskin. Hanya saja sistem yang membuat fenomena perdagangan perempuan ini bisa merajalela patut digugat. Â Oh, undang-udang perdagangan manusia masa itu belum ada.
Â
Keempat, Kisah dari Jakarta, tokoh utamanya Laksmi (Susan Bachtiar) divonis menderita HIV/AIDS tertular dari suaminya yang kecanduan narkoba dan tewas karena over dosis. Laksmi jadi single parent menghidupi anaknya Belinda.  Dia tidak menginginkan Sang Anak diambil mertuanya yang kaya raya.  Namun akhirnya dia menyerah.  Â
Adegan yang paling menyentuh ialah Laksmi menyaksikan Belinda kembali ke sekolah untuk terakhir kalinya. Pembantunya yang setia pulang kampung dan menolak diberikan uang, karena Belinda lebih membutuhkannya.