Bebek atau ayam betutu adalah kuliner khas Bali di mana unggas itu diisi dengan kelapa parut atau daun singkong dengan aneka rempah. Â Kemudian bebek atau ayam itu dipanggang dalam api sekam selama enam hingga delapan jam.
Proses pemanggangan yang lama dapat membuat daging bebek lebih empuk dan bumbunya meresap.
Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman, seperti dikutip dari bobobox ayam betutu mulai komersialisasi pada 1967 melalui kreasi Ni Wayan Tempeh dari Gianyar. Bersama suaminya, I Nyoman Suratna, Ni Wayan Tempeh mendirikan warung ayam betutu.Â
Dalam artikel itu disebutkan sejarah ayam betutu juga terpengaruh oleh Majapahit, terutama dalam proses pembuatannya. Tradisi pembakaran ayam dalam lubang dengan batu panas dan sekam berasal dari masa Kerajaan Majapahit.
Ketika pengaruh Islam masuk ke Jawa pada abad ke-16, banyak pengikut Hindu Majapahit pindah ke Bali, membawa serta budaya kuliner mereka. Seiring waktu, ini menghasilkan variasi seperti cita rasa pedas dan berempah pada hidangan khas Bali, termasuk ayam betutu. Selanjutnya varian dari betutu.
Bebek betutu ini tampaknya dicoba menjadi subtema dalam film The Wedding and Bebek Betutu  besutan Hilman Mutasi pada 2015.  Kisah kuliner Bali ini dipindahkan di sebuah hotel berbintang di Kota Bandung.
Ceritanya  Manajer hotel bernama Angga (Sogi Indraduaja) diminta bertanggung untuk pelaksanaan pernikahan Lana Satranegara (Adinda Thomas) putri pemilik hotel (Ronald Surapradja) dan istrinya (Mieke Amalia).
Lana akan menikah dengan Bagas (Ananda Omesh), putra dari keluarga Jawa pasangan Edo Wicaksono (Indra Birowo) dan Tuti Wicaksono (TJ).
Masalahnya Sang Mertua sangat ingin ada hidangan bebek betutu yang justru resepnya tidak dipunyai oleh tim koki di hotel tersebut.
Bak Mission Imposible, Tim yang dipimpin Janu (Tora Sudiro) koki andalam hotel itu diminta  mencari seorang Nini di Situ Patenggang yang jago masak bebek betutu.