Di mata anak-anak SD Muhammadah Gantong yang lain tindakan Flo mengherankan.  Bagi saya sepintas  memang absurd, tetapi tidak mengherankan kalau dalam kehidupan  juga selalu ada orang yang anti kemapanan di kalangan orang-orang kaya.Â
Kalau di kalangan orang Barat lebih dewasa banyaknya orang kaya anti kemapanan dikaitkan dengan femomena post modernis, orang yang lari ke spiritual Timur karena merasa kekosongan di tengah gemerlapan materi.
Tokoh Flo ini segera mencuri perhatian saya, bisa-bisanya anak orang kaya, bak seorang putri cantik mau bergabung dengan anak-anak miskin yang penampilannya bersahaja di kelas yang bobrok, yang dindingnya nyaris ambruk bertumpu pada potongan kayu besar. Â
Belakangan dalam berapa adegan mulai diungkap alasannya, Flo tertarik pada hal klenik. Â Yang kemudian membuat cocok dengan Mahar. Â Dua sekawan ini bahkan mengompori teman-temannya menemui Tuk Bayan, seorang paranormal agar dapat nilai bagus.
Pada adegan lain yang memperkuat Flo menjadi "ekstrem karena diselamatkan Mahar ketika ia hilang di Sungai Tula. Mahar adalah salah satu dari orang kampung yang mencari anak gedongan yang hilang.
Flo memberikan pengaruh buruk pada Laskar Pelangi? Bisa ditafsirkan demikian. Namun Flo memberikan warna bagi Laskar Pelangi.  Dia tidak peduli dengan pandangan anak-anak SDN PN Timah ketika dia hadir sebagai lawan mereka, ketika  bertanding cerdas cermat
Selain kisah keseharian di sekolah, Laskar Pelangi juga menyelipkan cinta monyet antara Ikal dengan seorang anak perempuan Tionghoa bernama A Ling (Levina).Â
Puncak cerita ialah pada lomba cerdas cermat di mana SD Muhammadyah Gantong mampu mengalahkan SD PN Timah dengan peralatan yang lebih canggih. Pahlawannya adalah Lintang yang nyaris terlambat karena perjalanan terhalang buaya.
Cerita ditutup dengan tragis, ketika Lintang harus meninggalkan sekolahnya, karena ayahnya tewas dalam kecelakaan melaut. Dia harus mencari nafkah menghidupi adik-adiknya.
Departemen kasting dari Miles termasuk Sutrdaranya berani mengambil semua pemeran anak-anaknya asli dari Pulau Belitung. Â Hasilnya mereka bermain natural.
Pemeran anak-anak  anggota Laskar Pelangi menyampaikan dialog mereka dengan kepolosan alami yang menyentuh hati.Â