Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

UGM Hadirkan Smart Agri Plant Factory, Rintis Pertanian Berkelanjutan

26 Februari 2024   10:20 Diperbarui: 26 Februari 2024   10:25 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PBB memprediksi populasi manusia di dunia mencapai 9,7 miliar pada 2050.  Sebagian besar dari penduduk itu bermukim di perkotaan.  

Para ahli menyatakan kondisi ini memerlukan peningkatan 70 persen dari tingkat produksi pangan global. Pada sisi lain lahan pertanian semakin terbatas akibat krisis iklim dan urbanisasi. 

Untuk itu diperlukan terobosan sistem pangan yang tidak bisa lagi dengan cara seperti sekarang. Tujuannya meningkatkan ketahanan pangan di masa depan.

Terobosan yang bisa dilakukan ialah mendorong pengembangan smart farming, seperti hidropoinik, pertanian vertikal hingga pertanian dalam ruangan.

Salah satu lembaga yang sedang membuat terobosan itu ialah Universitas Negeri Gadjah Mada. Departemen Teknik Pertanian dan Biossistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian dari universitas itu mengembangkan apa yang disebut sebagai Smart Agri Plant Factory yang diresmikan pada 23 Februari 2024.

Koordinator penelitian di Smart Agriculture Research, Dr. Andri Prima Nugroho menyampaikan fasilitas ini dibangun untuk menjawab kebutuhan solusi pertanian yang inovatif dan adaptif.

Mengurangi Jejak Karbon

Smart Agri Plant Factory didukung  pemanfaatan teknologi tanpa tanah seperti otomatisasi untuk pemberian nutrisi, pengamatan kualitas air dan udara, serta pencahayaan.

Selain itu  terdapat hidroponik dan kecerdasan buatan untuk memperkirakan perumbuhan tanaman, panen, serta diagnosis kesehatan tanaman. Melalui sistem ini memungkinkan pertumbuhan tanaman dalam lingkungan terkontrol sepenuhnya.

"Ini memungkinkan pertanian dilakukan di dalam ruangan, terlindung dari variabilitas cuaca dan tantangan lingkungan eksternal," jelas  Andri seperti dikutip dari situs UGM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun