Pengembangan teknologi ini, lanjutnya, bertujuan sebagai wahana riset dan pengembangan teknologi pertanian terkini.
Selain itu, juga sebagai alternatif untuk meningkatkan produktivitas tanaman guna memastikan keamanan pangan yang berkelanjutan.
Sistem pertanian ini juga bertujuan  mengurangi penggunaan pestisida dan air, serta meminimalkan jejak karbon aktivitas pertanian.
Andri menjelaskan penelitian yang dilakukan berfokus pada optimasi kondisi lingkungan untuk berbagai jenis tanaman, respon pertumbuhan, dan perilaku tanaman.
Hal ini  untuk memastikan Smart Agri Plant Factory dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik berbagai ekosistem dan kondisi geografis.
Teknologi pengamatan pertumbuhan tanaman secara non-kontak dan non-destruktif, baik 2D maupun 3D, serta studi perilaku pergerakan tanaman, digunakan untuk menilai kondisi tanaman selama budidaya dalam lingkungan terkontrol.
"Harapannya dengan mengetahui kondisi optimal dan respon tanaman, dapat diimplementasikan dalam pengaturan berbagai macam parameter input dalam ekosistem pertanian,"paparnya.
Inovasi ini dirancang sebagai solusi atas tantangan global seperti perubahan iklim, keamanan pangan, dan kebutuhan akan efisiensi penggunaan lahan.
Smart Agri Plant Factory bertujuan untuk merubah paradigma produksi pangan menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, modern dan berkelanjutan.
Ketua DTBP FTP UGM, Prof. Dr. Lilik Sutiarso, menegaskan bahwa Smart Agri Plant Factory bukan sekedar inovasi. Namun, merupakan revolusi dalam melihat dan mengelola produksi pangan di masa depan.
"Dengan menghadirkan solusi cerdas dan berkelanjutan, kami berharap dapat berkontribusi secara nyata dalam mengatasi masalah keamanan pangan global dan mitigasi perubahan iklim,"tutur Lilik.