Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

2023, Konflik Manusia dengan Hiu Meningkat, Dampak Perubahan Iklim?

8 Februari 2024   10:03 Diperbarui: 8 Februari 2024   10:10 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para peneliti yang menyusun File Serangan Hiu Internasional (ISAF) Universitas Florida menyelidiki 120 "dugaan konflik hiu dengan manusia di seluruh dunia selama 2023.  Penyelidikan juga menyasar Sembilan gigitan pada perahu dan cidera di akuarium umum.

ISAF seperti dilansir New Scientist menyatakan gigitan hingga kematian akibat serangan hiu meningkat pada tahun lalu dengan Australia mencatat jumlah kematian tertinggi. Sementara peselancar menjadi kelompok korban terbesar akibat konflik hiu dengan manusia. 

Sebanyak 69 kasus dari 120 insiden secara global terkonfirmasi sebagai gigitan hiu yang tidak beralasan.  Manusia memang berada di habitat hiu, namun tidak melakukan provokasi terhadap hewan tersebut. Angka konflik hiu dengan manusia ini meningkat dari 57 pada 2002.

Sementara 22 serangan lainnya terjadi, yang didefinisikan sebagai "manusia yang memulai interaksi dengan hiu dengan cara tertentu.

Biasanya terjadi ketika manusiamencoba memberi makan hiu, menyentuh hiu, atau membebaskan mereka dari jaring ikan. Sisanya adalah gigitan mengais-ngais pada mayat atau yang keadaannya belum diketahui.

Secara global, 10 orang meninggal akibat serangan hiu yang tidak beralasan pada 2023. Jumlah ini  dua kali lebih banyak dibandingkan 2022. Sebanyak 42 persen korban gigitan hiu di seluruh dunia adalah peselancar dan 39 persen adalah perenang.

Empat kematian terjadi di Australia, tiga di antaranya disebabkan oleh hiu putih besar (Carcharodon carcharias) yang menyerang peselancar.

Direktur penelitian hiu di Museum Sejarah Alam Florida, Gavin Naylor, mengatakan jumlah gigitan hiu konsisten dengan tren jangka panjang.

ISAF mengungkap tiga kematian terjadi pada 2023 di lepas pantai Semenanjung Eyre, Australia Selatan, sebuah daerah terpencil dengan populasi hiu putih dan anjing laut yang tinggi. Hiu menjadikan anjing laut sebagai mangsanya.

"Anjing laut sangat lincah dan bermain-main di permukaan laut.  Hiu melihat seorang peselancar juga demikian," kata Naylor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun