Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan permukaan air laut di masa depan mungkin lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Pada 2021, badan iklim PBB, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), merilis perkiraan terbaru mengenai kenaikan permukaan laut di masa depan.
Laporan tersebut memproyeksikan rata-rata kenaikan permukaan air laut global antara 0,28m dan 1,01m pada  2100 -- salah satu alasan utamanya adalah mencairnya gletser dan lapisan es.
Kenaikan permukaan air laut sekitar satu meter mungkin tidak terdengar terlalu besar, namun kenaikan ini pun akan menyebabkan ratusan juta orang di seluruh dunia berisiko terkena banjir di wilayah pesisir.
Namun, IPCC juga mencatat bahwa kenaikan yang lebih tinggi mungkin terjadi karena "proses terkait lapisan es yang ditandai dengan ketidakpastian yang mendalam" yang tidak secara langsung dimasukkan dalam perkiraannya.
"Ini adalah penelitian yang serius," kata Alberto Naveira Garabato, seorang profesor oseanografi fisik di Universitas Southampton yang tidak terlibat dalam penelitian terbaru tersebut. .
Langkah-langkah yang diambil untuk memperlambat hilangnya es, melalui pengurangan emisi gas rumah kaca, dapat menjadi sangat penting dalam memberikan waktu bagi masyarakat untuk bersiap dan beradaptasi terhadap kenaikan permukaan air laut.
"Kita masih bisa menyelamatkan sisa Lapisan Es Antartika, yang mengandung kenaikan permukaan laut sekitar 10 kali lipat, jika kita belajar dari kelambanan kita di masa lalu dan mulai mengurangi emisi gas rumah kaca sekarang," ujar Garabato.
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H