Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kendi Air Terakhir

5 Oktober 2023   12:23 Diperbarui: 5 Oktober 2023   13:10 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orangutan entah tinggal berapa, keberlangsungan sejumlah tanaman di Kalimantan terancam. Harimau Sumatera semakin menipis karena mereka sudah memangsa ternak di pemukiman manusia yang tersisa.

Di persimpangan jalan, saya berpisah dengan Joko.  Saya tiba di Ngaglik pukul tujuh pagi.  Khalimah dan ibunya yang renta terperanjat ketika saya datang.  Fardhan anak yang kini sedang memasuki usia remaja itu keluar rumah.

"Saya yang WA Om ini. Terima kasih Om," ucapnya.

Lalu dia membantu saya menurunkan kendi air demi kendi air.  Untuk minum keluarga kecil itu entah sampai kapan bisa bertahan.  Untuk mandi mereka masih bisa memakai air yang tercemar dengan saringan ketat, itu pun makin kotor.

"Terima kasih," ucap Khalimah sambil menunduk. Entah apa yang dipikirkannya, terserah dia. 

Saya menatap mata indah yang membuat saya jatuh hati.  Lalu tanpa banyak berkata,   saya  berlalu dengan sepeda untuk kembali pulang ke Bandung entah dengan  sisa satu tumbler air tersisa. Setidaknya sudah berbuat untuk orang-orang saya cintai baik di Bandung maupun di Batu ini.

Perubahan iklim bukan satu-satu petaka yang dihadapi manusia saat ini, tetapi wabah penyakit seperti TBC, yang sudah kebal obat antibiotika lebih menakutkan daripada Covid-19.

Mudah-mudahan Tuhan menyelamatkan manusia tersisa dari kepunahan. Walaupun saya tidak tahu apakah saya termasuk yang punah di perjalanan atau masih diperkenankan hidup untuk tiba di Bandung. Saya ikhlas untuk itu. 

Irvan Sjafari 

Alumni Jurusan Sejarah  FIB UI.  Jurnalis dengan bidang minat Lingkungan Hidup, Pariwisata dan Budaya

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun